Jasad Terkubur di Pariaman
UPDATE Kasus Nia Penjual Gorengan di Pariaman Sudah Seminggu: Polisi Kesulitan Buru Pelaku
Tidak hanya berjualan keliling saat sore hari, setiap pagi, sejak duduk di bangku SMP, Nia juga menjual gorengan di sekolah, pada siswa lain dan guru.
Pencarian hari ketiga Minggu (8/9/2024), sejak pagi tim gabungan dan masyarakat kembali melakukan pencarian, kondisi cuaca saat itu mendung.
Di hari ketiga pencarian dibagi pada beberapa kelompok, ada yang kembali menyisir rute perjalanan Nia, serta juga menyisir Lokasi penemuan barang bukti.
Bukti baru kembali muncul pada pencarian hari ketiga ini, tidak beberapa jauh dari Lokasi penemuan barang bukti kedua, tim gabungan dan warga menemukan kondisi dahan patah dan bekas seluncuran orang di lereng bukit.
Penemuan itu membuat arah penyisiran berubah, karena di tempat penemuan tersebut, arah seluncurannya mengarah pada Sungai kecil.
Tim langsung melakukan penyisiran sepanjang arus Sungai tersebut, tapi tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan Nia.
Jelang sore hari tim gabungan dan warga baru menemukan bukti baru berjarak 200 meter dari Lokasi penemuan barang bukti pertama dan kedua.
Lokasi penemuan ini berada di dekat pemakaman kaum sikumbang, dimana Lokasi itu jarang dilalui oleh masyarakat.
“Ada warga yang melihat gundukan tanah merah di Tengah ilalang setinggi lutut orang dewasa. Waktu kami dekati tanah itu ditutupi oleh tumpukan daun bambu yang sudah mati,” ujar Donal Debra, yang langsung turut dalam tim penemuan gundukan tanah merah tersebut.
Kondisi gundukan tanah itu berada tidak beberapa jauh dari jalan setapak, tempat biasa masyarakat berlalu Lalang.
Tidak beberapa lama setelah penemuan gundukan tanah beberapa warga juga menemukan ikat rambut diduga milik Nia di dekat Sungai yang berjarak 8 meter dari gundukan tanah.
Penemuan itu membuat kuat dugaan adanya orang dalam gundukan tanah tersebut, langsung saja tim gabungan coba melakukan menyingkirkan daun bambu yang menutupinya.
Ternyata ditemukan tali rafia merah menyembul ke luar, waktu ditarik tali tersebut membentuk simpul, seperti bekas ikatan tangan orang.
“Lalu, kami tusuk ternyata kondisi tanah itu sangat lunak, seperti baru ditutup. Kami langsung menggali baru, baru beberapa centi, langsung terasa seperti ada tubuh di ujung pacul. Karena lunak,” ujar Donal Debra mengenang kejadian itu.
Merasakan adanya tubuh manusia, langsung tim gabungan menelpon pihak kepolisian, dua jam berselang baru jenazah bisa di evakuasi.
“Kondisi Jenazah dalam lubang itu, tanpa busana, kaki dan tangannya terlipat karena kondisi lubang sangat kecil, posisi tubuh miring ke sebelah kanan. Bagian dagu seperti memar,” ujar Donal Debra yang menyaksikan proses evakuasi jenazah.
| Bertemu In Dragon , Asril Ayah Nia Kurnia Sari Pasrah, 'Saya Relakan Anak Saya, Kamu Bertobatlah' |
|
|---|
| SOSOK Asril , Ayah Nia Kurnia Sari Muncul ke Publik , Marah-marah karena Makam Anaknya Dimanfaatkan |
|
|---|
| Sampai Sekarang Peziarah Membludak, Makam Nia Kurnia Sari Bak Tempat Wisata, Didatangi Warga Jiran |
|
|---|
| Sehari sebelum Membunuh Nia Kurnia Sari, In Dragon Mengotaki Pencurian di Gedung SMP |
|
|---|
| Pengalaman Tak Biasa Warga yang Ziarah ke Makam Nia Gadis Penjual Gorengan di Pariaman: Memang Wangi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.