Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jasad Terkubur di Pariaman

UPDATE Kasus Nia Penjual Gorengan di Pariaman Sudah Seminggu: Polisi Kesulitan Buru Pelaku

Tidak hanya berjualan keliling saat sore hari, setiap pagi, sejak duduk di bangku SMP, Nia juga menjual gorengan di sekolah, pada siswa lain dan guru.

istimewa
Nia Kurnia Sari, seorang gadis berusia 18 tahun dan penjual gorengan di Padang Pariaman Sumbar, ditemukan tewas terkubur setelah dilaporkan hilang beberapa hari sebelumnya 

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kota Padang, untuk dilakukan autopsi.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, saat ditemui TribunPadang.com, malam pasca kejadian membenarkan bahwa mayat yang ditemukan dalam kondisi terkubur tanpa busana tersebut adalah jenazah Nia Kurnia Sari yang sempat hilang saat menjual gorengan.

Kabar penemuan jenazah Nia ini sontak heboh di Tengah masyarakat dan dunia maya, tangis tak kuasa ibu korban serta sahabat karibnya tidak terbendung mendengar informasi tersebut.

Ratusan Orang Antarkan Nia Kurnia Sari ke Pemakaman

Setelah menjalani proses Autopsi, Senin (9/9/2024) jenazah Nia, dimakamkan di pemakaman kaum dekat kediamannya.

Ratusan pelayat turut  mengantarkan jenazahnya, yang dimakamkan pada sore sekitar pukul 16.00 WIB, tangis ibu korban pecah di Lokasi pemakaman. Bahkan ibunya sampai tidak sadarkan diri menerima kenyataan anak gadisnya meninggal tragis.

Sahabat Nia, Yoeka Aulia, juga terlihat tersedu-sedu selama proses pemakaman hingga penaburan bunga sore itu.

Keduanya berharap pelaku dalam kasus ini bisa segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal atas perlakuannya.

“Saya harap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya, kalua bisa hukum mati,” ujar ibu Nia, saat ditemui di rumah duka pasca pemakaman.

Tapi sudah satu pekan sejak jenazah Nia ditemukan, pihak kepolisian belum kunjung menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Polisi mengaku masih melakukan penyelidikan, meski sudah mengantongi sejumlah barang bukti dan keterangan lima orang saksi.

Beberapa hari lalu (Kamis) Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi sulistyawan, menyebut kasus ini sudah menjadi atensi dari pimpinan pusat dan pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk pengejaran pelaku.

“Identitas pelaku sudah kami kantongi, sekarang timsus sedang melakukan pengejaran, kami mohon doa dan dukungannya, semoga pelaku bisa segera kami tangkap,” ujarnya pada awak media.

Pihak polisi juga sudah menyebut bahwa ada indikasi pembunuhan dalam kasus ini meski, motif kejahatannya belum jelas.

Hasil autopsi dan tes DNA juga masih belum dimiliki pihak kepolisian, karena menunggu dari pihak terkait.

Satu pekan sejak jenazah Nia ditemukan, pelakunya masih berkeliaran menghirup udara bebas. Hal ini membuat kesedihan keluarga dan orang terdekat Nia, makin bertalu-talu.

Kepergian Nia nan tragis membuat mereka tidak percaya anak yang pintar dari segi akademik dan non akademik ini meninggal dengan kondisi sedemikian rupa.

Kepala sekolah Nia di INS Kayu Tanam, Ermizar, menyebut bahwa nia memiliki cita yang besar untuk menjadi seorang guru.

Nia pernah bercerita padanya bahwa menjual gorengan adalah salah satu upaya untuk mewujudkan cita tersebut, menyisihkan uang untuk mengenyam Pendidikan di perguruan tinggi.

“Nia sebenarnya dapat beasiswa di UPI Padang, tapi ia menolak karena mimpinya ingin jadi seorang guru. Ia berencana kuliah di STKIP Lubuk Alung jurusan PGSD. Masih juga berencana ia sudah diambil yang maha kuasa,” ujar Ermizar.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved