Mulai Ramai Perang Hasil Survei Antar Paslon di Pilgub Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah lembaga survei mulai muncul mengeluarkan hasil survei yang mereka lakukan yang tentunya ada yang menguntungkan pasangan calon dan merugikan calon lainnya.

Hasil survei ini tentunya dijadikan tim pemenangan masing-masing Paslon sebagai alat untuk menjagokan jagoan mereka sebelum pencoblosan.

Bahkan ada juga yang menjadikan hasil survei sementara ini sebagai alat untuk memanas-manasi pasangan calon lain.

Lepas dari apakah hasil lembaga survei tersebut betul-betul dijalankan secara murni atau berdasarkan pesanan pasangan calon tertentu.

Dalam beberapa waktu terakhir misalnya pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Syamsuar-Mawardi atau Suwai mengeluarkan hasil survei yang mana hasilnya menempatkan Suwai diposisi teratas.

Beberapa hari setelah itu, keluar lagi hasil survei dari lembaga survei lain dimana pasangan calon Abdul Wahid - SF Hariyanto untuk di Kabupaten Kampar berada di puncak.

Baca juga: Tim Advokasi Bermarwah Lapor ke Polda Dugaan Intervensi Kepsek dan Politik Uang 1 Paslon Pilgub Riau

Baca juga: Paslon Wahid-SF Hariyanto Paling Sedikit Daftarkan Tim Kampanye Pilgub Riau, Hanya 23 Orang

Komisioner KPU Riau Divisi Sosdiklih SDM dan Partisipasi Masyarakat Nugroho Noto Susanto mengatakan memang soal lembaga survei ada diatur dalam PKPU 9 tahun 2022 tentang partisipasi masyarakat pada Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah.

Diatur semuanya dalam PKPU itu bagaimana lembaga survei harus berpartisipasi meningkatkan partisipasi pemilih dan sumber dana dari lembaga survei tersebut.

Berikutnya diatur juga lembaga survei harus melaporkan atau mendaftar ke KPU minimal 30 hari sebelum pelaksanaan pencoblosan suara.

Dalam penjelasan di pasal PKPU itu juga diatur bagaimana agar lembaga survei jangan sampai mengganggu tahapan pemilu atau Pilkada.

(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)