Kematian Siswa SMP di Deli Serdang

FAKTA Baru Siswa SMP Tewas usai Dihukum 100 Kali Squat Jump: Korban dan Guru Ternyata Tetangga

Mereka sama-sama tinggal di Dusun I Desa Negara Beringin Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Rumah RSS dan SWH tampak sangat sederhana. 

|
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, Selasa (2/10/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pihak keluarga SWH, oknum guru yang memberi hukuman 100 kali squat jump kepada siswanya dan kemudian membuat siswanya itu sakit dan akhirnya meninggal dunia terlihat sangat emosi ketika wartawan mendatangi kediamannya.

Mereka tidak ingin untuk diwawancarai dalam kasus ini. 

"Nggak ada dia. Sedang sekolah,"ujar seorang perempuan yang diduga ibu kandung SWH, Selasa, (2/10/2024). 

Saat itu ia yang sedang berada di teras rumah langsung memerintahkan anaknya untuk masuk ke dalam rumah.

Ia bahkan menarik tangan anaknya untuk masuk dan kemudian menutup pintu rapat rapat.

Saat itu sepatah kalimat sempat ia ucapkan. 

"Kalau wartawan ayok masuk-masuk (sambil tarik tangan anak). Jangan kalian tanya-tanya sama kami. Tanya saja sama dia," ucap wanita tersebut sambil menutup pintu. 

Kediaman SWH ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban, RSS.

Mereka sama-sama tinggal di Dusun I Desa Negara Beringin Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Rumah RSS dan SWH tampak sangat sederhana. 

Rumah RSS berada di pinggir jalan besar sementara rumah SWH berada di gang-gang sempit.

Hanya bisa melintas sepeda motor ke rumahnya. Tetangga mengungkap setelah kematian RSS ini warga desa pun menjadi gempar. 

"Ya gempar lah bang karena korban dan pelakunya kan sama-sama orang sini.

Ya menurut kami memang nggak pantaslah 100 kali disuruh squat jump.

Kita saja pun nggak sanggup apalagi anak-anak gitu. Dia guru agama bukan guru olahraga mengapa bisa seperti itu," ucap tetangga SWH. 

Beberapa warga menyebut kalau SWH selama ini tidak banyak bergaul dengan warga sekitar.

 Setelah pulang mengajar kembali ke rumah. Ia dinilai sebagai anak rumahan oleh para tetangga.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved