Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lipsus LGBT Mencuat di Riau

LPAI Riau Ajak Masyarakat Lindungi Anak dari Pengaruh LGBT

LPAI Provinsi Riau mengajak masyarakat, khususnya orang tua, untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan indikasi perilaku LGBT di lingkungan sekitar.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
Kampanye anti LGBT di Pekanbaru beberapa waktu lalu 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Riau mengajak masyarakat, khususnya orang tua, untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan indikasi perilaku LGBT di lingkungan sekitar.

Hal ini disampaikan Ester Yuliani dari LPAI Riau, yang menekankan pentingnya laporan langsung dari orang tua korban untuk penanganan yang lebih efektif.

"Kami ingin mendengar dari orang tua langsung, mungkin mereka merasa malu atau takut untuk melapor," ujar Ester Minggu (06/10/2024).

Ia mengungkapkan, meskipun sudah ada laporan secara lisan, sebagian besar berasal bukan dari orang tua, yang diharapkan bisa lebih aktif berpartisipasi.

Baca juga: Breaking News: Cegah LGBT, Dinas P3AP2KB Riau Gandeng Pihak Sekolah Hingga Ulama 

LPAI Riau mengingatkan bahwa perhatian orang tua dan lingkungan sangat penting, terutama karena banyak remaja yang menjadi korban.

"Kami prihatin dengan maraknya informasi mengenai LGBT di Riau, dan kami siap memberikan dukungan serta konseling bagi yang membutuhkan," lanjut Ester.

Organisasi ini berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan terkait perilaku LGBT, terutama di Kota Pekanbaru. Tim LPAI telah mempersiapkan program rehabilitasi dan pemeriksaan psikologis untuk membantu anak-anak yang terjebak dalam perilaku tersebut.

Dalam upaya pencegahan, LPAI juga telah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah untuk mendidik siswa dan pihak sekolah tentang pentingnya melaporkan tanda-tanda perilaku LGBT. "Kami tidak akan menghakimi, tetapi fokus pada edukasi dan rehabilitasi," katanya.

Sementara Kepala Dinas P3AP2KB Riau, Hj. Fariza, SH., MH, Minggu (06/10/2024) juga mengajak semua pihak untuk bersatu melawan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Riau. Sebab perilaku menyimpang ini sangat meresahkan dan bisa menghancurkan masa depan anak-anak dan keluarga para pelakunya.

Fariza mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran LGBT di Riau. Diantaranya adalah dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, khususnya jenjang SMA sederajat yang menjadi kewenangan Provinsi Riau.

"Kita selalu turun ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi bahaya perilaku menyimpang itu, termasuk ke perguruan tinggi juga," katanya.

Sosialisasi ke sekolah-sekolah ini diharapkan dapat mencegah terjadi penyebaran LGBT di kalangan siswa, pelajar dan mahasiswa. Sebab LGBT ini sulit dideteksi karena pelakunya bergerak dalam diam. Sehingga sosialisasi penting dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa agar menghindari LGBT tersebut.

"Tapi tidak bisa semuanya kita serahkan ke sekolah, karena mereka kan di sekolah itu hanya beberapa jam saja, makanya peranan orang tua untuk mengawasi anak-anaknya juga tidak kalah penting," ujarnya.

Pihaknya melalui organisasi kewanitaan juga sudah memberikan pembekalan terkait bahaya LGBT ini. Lewat organisasi ini diharapkan mereka bisa menyampaikan nya ke orang tua di wilayah masing-masing untuk mengawasi anak-anaknya agar menjauhi LGBT.

"Peranan orang tua sangat dibutuhkan, kita melalui organisasi perempuan sudah melakukan sosialisasi, kita sampaikan itu juga (bahaya LGBT), dengan harapan mereka menyampaikan kepada para orangtua di lingkungannya," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved