Debat Pilkada Kepulauan Meranti
Banyak Paslon Debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 Tak Siap dan Kurang Nyambung Menjawab Pertanyaan
Debat pertama Pilkada Kabupaten Kepulauan Meranti 2024 yang berlangsung malam ini menampilkan empat pasangan calon (paslon)
News Analysis: Ilham Muhammad Yasir, Pengamat Kepemiluan dan Mantan Ketua KPU Riau
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Debat pertama Pilkada Kabupaten Kepulauan Meranti 2024 yang berlangsung malam ini menampilkan empat pasangan calon (paslon) dengan beragam gaya dan strategi dalam menyampaikan visi misi mereka.
Dalam sesi awal debat, masing-masing paslon diberikan waktu empat menit untuk memaparkan visi misi mereka. Namun, terlihat tidak semua paslon memanfaatkan waktu yang diberikan secara maksimal. Beberapa paslon terlihat tidak maksimal menyampaikan visi misi yang harusnya padat dan relevan dalam batas waktu yang terbatas, sehingga pesan yang disampaikan terkesan tidak efektif.
Padahal, kesempatan empat menit tersebut sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui arah dan tujuan paslon jika terpilih nantinya. Sayangnya, sebagian paslon tidak mampu mengoptimalkan waktu yang tersedia.
Memasuki sesi kedua, debat mulai bergeser ke penggalian isu-isu spesifik seperti ketersediaan lapangan kerja, permasalahan kelistrikan, dan situasi aparatur sipil negara (ASN) pasca Pilkada. Meski isu-isu tersebut penting dan krusial, beberapa paslon tampaknya tidak mampu mengeksplorasi topik dengan mendalam.
Ada pula permasalahan yang muncul di mana jawaban paslon tidak selaras dengan pertanyaan yang diajukan oleh moderator, bahkan beberapa jawaban terkesan melebar ke topik lain yang tidak relevan.
Misalnya, ketika moderator menanyakan mengenai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau kekerasan terhadap anak, sejumlah paslon menutup jawaban mereka dengan merujuk pada solusi ekonomi dan investasi. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan paslon untuk memberikan jawaban yang mengena dan relevan dengan pertanyaan spesifik, sehingga solusi yang disampaikan terkesan dangkal dan umum.
Masyarakat Meranti, yang menghadapi berbagai tantangan seperti kurangnya lapangan pekerjaan hingga banyaknya penduduk yang merantau ke Malaysia, sangat mengharapkan solusi konkret dari paslon. Ketika jawaban hanya mengarah pada penyelesaian umum melalui investasi ekonomi tanpa penjabaran langkah-langkah spesifik, masyarakat sulit memahami rencana nyata yang akan dilakukan oleh paslon.
Begitu pula terkait masalah ASN pasca Pilkada, masyarakat berharap agar paslon dapat memberikan komitmen yang jelas dan tegas. Mereka menginginkan jaminan bahwa ASN tidak akan diperlakukan dengan kebijakan yang membuat mereka tidak nyaman, seperti yang kerap terjadi di masa lalu. Hanya sebagian kecil paslon yang mampu menjawab pertanyaan ini dengan baik, sementara lainnya tampak kembali ke pembahasan umum soal ekonomi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebenarnya telah menyediakan pedoman yang dipersiapkan oleh panelis menjadi pertanyaan, mencakup berbagai persoalan daerah dan pemerintahan. Seharusnya, setiap tim paslon memanfaatkan pedoman ini untuk mempersiapkan kisi-kisi jawaban yang dikuasai dengan baik oleh paslon, disesuaikan dengan visi misi mereka. Hal ini agar tidak terjadi lagi situasi di mana jawaban tidak cocok dengan pertanyaan, yang akhirnya memunculkan kesan ketidaksiapan paslon di atas panggung.
Pertanyaan yang disiapkan oleh panelis dalam debat ini sejatinya sudah cukup bagus. Namun, kelemahan terlihat pada cara paslon merespons dan menyampaikan jawaban mereka. Oleh karena itu, pada debat kedua nanti, diharapkan masing-masing paslon dapat meningkatkan kualitas jawaban mereka dengan lebih mengelaborasi poin-poin penting sesuai topik.
Tim sukses dan pendukung masing-masing paslon juga diharapkan dapat membantu dengan lebih baik dalam mempersiapkan materi jawaban. Pemahaman yang lebih mendalam atas topik yang mungkin akan ditanyakan perlu menjadi perhatian agar jawaban paslon lebih mengena, relevan, dan memuaskan masyarakat yang menyaksikan.
Debat kedua nanti juga menjadi kesempatan bagi para paslon untuk memperbaiki penampilan mereka, menyajikan solusi yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Persiapan yang matang dari tim dan pemahaman yang menyeluruh dari paslon menjadi kunci agar debat berjalan lebih konstruktif dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain itu, kejelasan visi misi dan solusi yang konkret akan membantu masyarakat dalam menentukan pilihan pada hari pemungutan suara nanti. Paslon yang mampu memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, serta solusi yang terfokus pada permasalahan nyata, berpotensi mendapatkan simpati lebih dari masyarakat.
Pentingnya penguasaan materi dan kemampuan komunikasi yang baik menjadi sorotan utama dalam debat ini. Paslon yang dapat menyampaikan gagasan dengan jelas dan percaya diri akan lebih mudah meyakinkan masyarakat akan kapabilitas mereka. Dengan demikian, masyarakat dapat menilai dengan lebih objektif siapa paslon yang paling siap memimpin dan membawa perubahan positif bagi Kabupaten Kepulauan Meranti kedepan.
(Tribunpekanbaru.com/Alexander)
| Ini Visi Misi Masing-Masing Paslon Dalam Debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 |
|
|---|
| Debat Publik Kedua Pilkada Meranti Digelar Malam Namti, Ini Tema-tema yang Akan Dibahas |
|
|---|
| Tanggapi Masrul Kasmy Soal Infrastruktur di Debat Pilkada Meranti 2024, Asmar: Ini Sudah Jalan Bro |
|
|---|
| Begini Tanggapan 4 Paslon Debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 Terkait Minimnya Lapangan Kerja |
|
|---|
| Digelar Malam Ini, Debat Publik Pilkada Kepulauan Meranti Dibagi Lima Sesi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.