Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Debat Pilkada Kepulauan Meranti

Begini Tanggapan 4 Paslon Debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 Terkait Minimnya Lapangan Kerja

Persoalan minimnya lapangan kerja menjadi sorotan dalam debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 pertama di Selatpanjang.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Teddy Tarigan
Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati saat Debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 pertama. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Persoalan minimnya lapangan kerja menjadi sorotan dalam debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 pertama yang berlangsung di Ballrooom Grand Meranti Hotel, Selatpanjang, Senin (4/11/2024) malam.

Masing-masing pasangan calon (Paslon) peserta debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 memberikan tanggapan terkait persoalan tersebut.

Calon Bupati Kepulauan Meranti nomor urut 1 Asmar dalam debat Pilkada Kepulauan Meranti 2024 itu mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, ia akan membuka peluang pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan.

“Kami akan segera melakukannya. Supaya anak-anak muda ini bisa bekerja sesuai dengan keterampilan atau sesuai dengan pendidikannya,” ungkap Asmar.

Calon Bupati Kepulauan Meranti nomor urut 2, Mahmuzin Taher mengungkapkan bahwa fenomena saat ini pekerja di Meranti banyak yang memilih kerja di luar.

Hal ini disebabkan lapangan kerja di Kepulauan Meranti minim.

“Salah satu penyebabnya adalah karena sekarang eranya sudah berubah. Saat ini kita masuk pada era digital,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa Gen Z harus memiliki ruang untuk berkembang melalui dunia digital.

“Mereka harus beradaptasi dengan industri yang ada di luar sana. Tidak semua masyarakat Meranti bisa bekerja secara digital. Ini salah satu program yang harus kita jemput. Anak-anak muda Meranti harus melek digital,” ungkapnya.

Sementara itu Calon Bupati Kepulauan Meranti nomor urut 3, Basiran menilai banyak pemuda Meranti yang memilih bekerja di Malaysia.

Penyebabnya juga sama karena minimnya lapangan pekerjaan di daerah itu.

“Karena kekurangan lapangan pekerjaan di daerah kota, sehingga anak-anak kota dan masyarakat kita banyak kerja di Malaysia,” ungkapnya.

“Lapangan pekerjaan di kampung kita harus kita ciptakan sedemikian rupa,” tuturnya.

Calon Bupati Masrul Kasmy menilai minimnya lapangan pekerjaan di Kepulauan Meranti karena minimnya investasi di daerah.

Menurutnya bahwa pembangunan infrastruktur merupakan hal yang penting untuk dilakukan daerah agar mendatangkan investasi.

“Jalan yang bagus, listrik yang tersedia, air bersih yang bagus, kemudian sarana pelabuhan yang baik akan mendatangkan investasi dan ini akan membangun kampung,” kata Masrul.

(tribunpekanbaru.com/ Teddy Tarigan)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved