Hari Pahlawan
Mengenal Tengku Buwang Asmara, Sultan Siak yang Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional
Pemprov Riau mengusulkan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional. Usulan ini sudah dimulai tahapannya sejak 2022 lalu oleh Pemkab Siak.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Pasukan Tengku Buwang Asmara berhasil memenangkan perang di Selat Guntung itu.
Belanda kalah dan terpaksa balik arah menuju Selat Melaka.
Wan Idris mengatakan, ada tiga syarat yang telah terpenuhi untuk mengusulan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional.
Ketiganya adalah daftar riwayat hidup perjuangan calon pahlawan nasional, biografi calon pahlawan nasional dan dokumen pendukung calon pahlawan nasional.
“Kita juga sudah membuat naskah sejarah TengkuBuwang Asmara, bagaimana perjuangan beliau melawan Belanda yang terkenal dengan perang Guntung di Sabak Auh,” kata Wan Idris.
Ia menyebut sejumlah nama yang terlibat dalam pengusulan ini yakni Datuk Drs OK Nizami Jamil, Profesor Suwadi MS, Dr Wilaela MAg, Prof Dr Isjoni MSi, Datuk Azali Djohan SH, Dr Ellya Roza MHum, Reza Pahlefi dan Cindy Shandoval.
Berdasarkan hasil dari kajian TP2GD, Kerajaan Siak yang berlangsung lebih dari dua Abad (1723-1945) merupakan salah satu kerajaan besar pemegang estafet kemaharajaan Melayu setelah Kerajaan Melaka jatuh ke tangan Portugis (1511). Kemudian dilanjutkan oleh Kerajaan Johor-Riau.
Kerajaan Siak didirikan oleh Raja Kecik gelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1746) berpusat di Buantan. Raja Kecik berasal dari Kerajaan Johor yang diasuh oleh Kerajaan Pagaruyung, di Minangkabau.
Setelah Raja Kecik mangkat, penerusnya adalah Tengku Buwang Asmara atau Raja Muhammad atau dikenal juga dengan Sultan Mahmud gelar Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah (1746-1760).
Dari hasil kajian TP2GD itu dikisahkan pula bahwa sebelum menjadi Sultan Tengku Buwang Asmara sudah menjalani perang bersama ayahnya Raja Kecik.
Sultan Mahmud juga dikenal berani dan handal serta memiliki taktik dan strategi perang yang sangat jitu. Kerajaan Siak menang telak dalam Perang Guntung.
"Perang Guntung ini tidak hanya sekali. Pasukan Siak yang dipimpin Tengku Buwang Asmara mengarungi Sungai Siak untuk sampai ke Selat Guntung. Perang itu dikenal sebagai Perang Guntung (1752-1759) karena terjadi di Selat Guntung, perairan Riau tepatnya di kecamatan Sabak Auh, kabupaten Siak," jelasnya.
Peristiwa Perang Guntung itu telah menjadi catatan penting dalam sejarah Kesultanan Siak.
( Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
Tengku Buwang Asmara
Pahlawan Nasional
Sultan Siak
Sultan Abdul Jalil Muzafarsyah
Selat Guntung
Selat Malaka
| Puluhan Veteran Pekanbaru Dapat Sagu Hati Pada Momen Hari Pahlawan 2024 |
|
|---|
| Marhum Pekan Pendiri Kota Pekanbaru, Sultan Siak Kelima Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Upacara Hari Pahlawan Ke-79 di Tengah Rangkaian Pilkada, Ini Pesan Kapolres Kampar |
|
|---|
| Polres Siak Meriahkan Hari Pahlawan dengan Kopdar Bonsai dan Bazar |
|
|---|
| Hari Pahlawan, Cabup Siak Irving Kahar Berharap Pusat Jadikan Tengku Buwang Asmara Pahlawan Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/sketsa_wajah_sultan_siak_ii_tengku_buwang_asmara_bergelar_sultan_mahmud_abdul_jalil_muzaffar_syah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.