Pilgub Jakarta 2024

HASIL Hitung Cepat Sementara Indikator Pilgub Jakarta, Pramono-Rano Unggul, Suara Masuk 41 Persen

Hasil sementara hitung cepat Indikator untuk Pilgub Jakarta. Pasangan Pramono-Rano unggul . Suara yang masuk sudah 41 persen

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Kompas.com
Hasl hitung Indikator Pilgub Jakarta 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hasil hitung cepat sementara , Quick Count Indikator Pilgub Jakarta 2024, Rabu (27/11/2024). Suara masuk 41 persen.

Pasangan Pramono-Rano karno unggul dengan perolehan suara 48,88 persen. Sedangkan pasangan Ridwan Kamil- Suswono peroleh 40,37 persen suara

Seperti diberitakan Kompas.com, pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno unggul 48,88 persen dalam hitung cepat (quick count) sementara Indikator, Rabu (27/11/2024). 

Sementara itu, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan 40,37 persen suara. Kemudian, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mendapatkan 10,39 persen suara. 

Perolehan suara tersebut diperoleh dari penghitungan yang masuk 41,00 persen dengan total 400 TPS. 

Quick count Indikator dalam Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metodologi stratified-cluster random sampling dan memiliki margin of error 1 hingga 2 persen. Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. 

Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024)

Cek Linknya DI SINI

Tentukan Dukungan Prabowo

Jutaan warga Indonesia menuju tempat pemungutan suara pada hari ini, Rabu (27/11/2024), untuk menggunakan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Pilkada hari ini akan menentukan pemimpin di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota di seluruh Indonesia.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, gelaran Pilkada 2024 turut menuai sorotan dari berbagai media asing.

Lantas, apa kata mereka soal pilkada serentak Indonesia?

1. CNA: Pertarungan KIM Plus vs PDI-P

CNA menyoroti Pilkada 2024 dalam artikel berjudul "Arrest of governor, voter fatigue cloud Indonesia’s Nov 27 regional elections seen as test for President Prabowo".

Stasiun televisi berita yang berbasis di Singapura ini menuliskan, sebagian besar kandidat berasal dari dua fraksi politik.

Pertama, dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang beranggotakan 11 partai politik hasil koalisi Presiden Prabowo Subianto.

Kedua, berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) milik Presiden ke-6 Megawati Soekarnoputri. Sedangkan sebagian kecil lainnya merupakan kandidat independen.

Menurut CNA, bagi Prabowo, pilkada ini kemungkinan akan menentukan seberapa baik kebijakan dan programnya dilaksanakan di lapangan.

Pada akhirnya, hal tersebut dinilai berdampak pada peluang terpilih untuk kedua kalinya ketika masa jabatan berakhir pada 2029, jika Prabowo memutuskan kembali mencalonkan diri.

Sementara itu, bagi PDI-P, pilkada serentak adalah kesempatan untuk bangkit setelah kandidat presidennya, Ganjar Pranowo atau mantan Gubernur Jawa Tengah, berada di posisi terakhir pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan 16,5 persen suara.

Tidak hanya itu, media ini juga menyoroti kehadiran bayangan mantan presiden lainnya, yakni Joko Widodo atau Jokowi.

"Pemilu ini akan menjadi ajang uji kemampuan Joko Widodo dalam membangun citra sebagai raja setelah ia berhasil membantu Menteri Pertahanannya, Bapak Prabowo, naik ke kursi kepresidenan. Wakil Presiden Bapak Prabowo adalah anak tertua Widodo, Gibran Rakabuming Raka," tulis CNA.

2. The Sun Daily: Penentu efisiensi program Prabowo

The Sun Daily atau the Sun turut menyorot pelaksanaan pilkada serentak yang berlangsung pada 27 November 2024 melalui artikel bertajuk "Indonesians head to polls for biggest regional election".

Surat kabar harian asal Malaysia itu memberitakan, rakyat Indonesia memberikan suara untuk memilih pemimpin daerah dalam pilkada serentak terbesar di negara ini.

Sejumlah kandidat yang disebut berkaitan dengan Presiden ke-7 Jokowi, berlomba-lomba mendapatkan posisi yang didambakan, yang dipandang sebagai jalan menuju jabatan lebih tinggi.

Berdasarkan keterangan Made Supriatma, peneliti politik di ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura, gelaran Pilkada 2024 sangat penting bagi Presiden Prabowo untuk memastikan pemerintahannya berjalan efisien.

The Sun Daily menuliskan, Pilkada Jakarta menarik perhatian paling besar karena partai-partai politik memandangnya sebagai batu loncatan menuju kursi kepresidenan.

Jokowi, misalnya, berhasil memenangkan pemilihan presiden setelah menjabat sebagai gubernur ibu kota selama dua tahun.

Ada pula Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta lainnya, yang dinilai berhasil mengamankan pencalonan dalam Pilpres 2024, meski kalah dari Prabowo.

"Bagi Jokowi, pilkada ini akan menentukan pengaruh politiknya ke depan, jika calon yang didukungnya kalah di Jawa Tengah dan Jakarta, pengaruhnya akan berkurang," kata Made.

Di daerah lain, menantu Jokowi, Bobby Nasution, turut mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut).

The Sun Daily menyebut, Bobby yang berusia 33 tahun saat ini menjabat sebagai wali kota ibu kota provinsi Sumut, dan paling difavoritkan untuk menang menurut survei.

3. Nikkei Asia: Batu loncatan menuju panggung nasional

Media yang berbasis di Jepang, Nikkei Asia, menyoroti Indonesia yang menggelar pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati serentak di seluruh negeri untuk pertama kalinya.

Dalam artikel yang berjudul "Indonesians head to polls for country's biggest regional elections", media ini mengungkap persaingan di provinsi-provinsi kunci, seperti Jakarta dan Jawa Tengah.

Di ibu kota negara, terjadi pertarungan antara calon yang diusung 13 partai koalisi, PDI-P sebagai satu-satunya partai oposisi di parlemen, dan satu pasangan independen.

Sementara di Jawa Tengah, dipandang sebagai pertarungan simbolis antara pasukan militer dan polisi, serta "medan tempur" proksi Jokowi dan mantan partainya, PDI-P.

Nikkei Asia juga menyoroti pertarungan di Sumatera Utara dengan menantu Jokowi sebagai salah satu kandidat, serta Jawa Timur yang diikuti oleh tiga calon gubernur wanita.

Media ini menuliskan, pilkada di provinsi-provinsi besar menjadi batu loncatan bagi para politisi yang sedang naik daun untuk mencapai panggung nasional.

"Hasil pemilihan daerah juga akan berperan dalam menentukan keberhasilan kebijakan Prabowo, dengan sebagian besar pelaksanaan berbagai program pemerintah pusat memerlukan dukungan dari para pemimpin daerah," tulisnya.(*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved