Siswa SMK Ditembak Polisi
Perkara Dipepet, Emosi Aipda Robig Memuncak: Lepas 4 Tembakan, Siswa SMK Pun Jadi Korban
Dalam kasus ini, terduga Aipda Robig Zaenudin melanggar Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan senjata api.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Fakta baru Siswa SMK Ditembak Polisi di Semarang menjadi perhatian publik.
Pada peristiwa itu, Gamma Rizkynatasiswa SMKN 4 Semarang tewas.
Ia ditembak oleh Aipda Robig Zaenudin, personel Polrestabes Semarang.
Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Aris Supriyono mengungkapkan, Aipda Robig Zaenudin melepaskan tembakan ke arah Gamma.
Tak cuma satu kali, Aipda Robig Zaenudin sangat bernafsu menembak Gamma sampai empat kali meletuskan senjata apinya.
Satu tembakan terkena tubuh Gamma dan akhirnya merenggut nyawa pelajar berprestasi tersebut.
“Bahwa penembakan yang dilakukan oleh saudara Aipda RZ (Robig Zaenudin) sebanyak empat kali pada 24 November pukul 00.22 di depan Alfamart Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang,” kata Aris saat menghadiri pemanggilan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Aris menjelaskan tindakan Aipda RZ juga terekam jelas dalam CCTV di sekitar lokasi.
Akibat penembakan itu, Gamma tewas karena terkena proyektil dari senjata api milik Aipda Robig Zaenudin.
“Akibat penembakan yang dilakukan oleh terduga pelanggar mengakibatkan satu orang meninggal dunia,” ujarnya.
Baca juga: MOMEN Krisdayanti Cium Tangan Megawati Soekarnoputri dan Minta Maaf, Ibu, Maaf Saya Belum Berhasil
Baca juga: Bapak Kan Menjabat Gak Ada Modal untuk Kampanye Kecewanya KPK Pj Wali Kota Pekanbaru Terjerat OTT
Dalam kasus ini, terduga Aipda Robig Zaenudin melanggar Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan senjata api.
Selain itu, pasal 13 ayat 1 PPRI nomor 1 tahun 2003 dan perpol nomor 7 tahun 2022 tentang kode etik kepolisian.
"Pelanggar tinggal menunggu sidang kode etik, yang seyogianya kami lakukan hari ini, (akhirnya ditunda) kami laksanakan hari berikutnya," kata Kombes Aris.
Motif Penembakan
Kombes Aris juga mengungkap motif Aipda Robig Zaenudin menembak Gamma Rizkynata.
Disampaikan Aris, berdasarkan pemeriksaan dari pelaku, penembakan terjadi karena Aipda Robig Zaenudin kesal kena pepet kendaraan lain di jalan saat pulang dari kantor ke rumahnya.
Saat itu korban dianggap telah mengganggu jalannya.
"Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar (Aipda Robiq) dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar, jadi kena pepet," kata Aris.
Saat itu, Aris menyatakan bahwa pelaku sempat mengejar korban yang kabur ke dalam gang.
Namun saat itu pelaku menunggu sampai korban balik kembali ke titik semula.
Tak lama kemudian korban kembali ke titik semula yang menjadi tempat terjadinya saling pepet. Saat itu lah pelaku melakukan penembakan kepada korban.
"Akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," jelasnya.
Dituduh Gangster dan Tawuran
Usai insiden penembakan itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar awalnya menyebut para korban terlibat tawuran. Dia juga menuding Gamma sebagai anggota gangster.
Dalam insiden ini, tiga siswa menjadi korban, yaitu Gamma, S (16), dan A (17). Nyawa S dan A masih bisa tertolong. Keduanya mengalami luka-luka.
Irwan menyebut saat itu personelnya sedang menangani dua gangster yang hendak baku hantam.
"(Sebanyak) 12 anak-anak yang terlibat, empat di antaranya kita sudah tetapkan sebagai tersangka. Mereka dari dua kelompok yang berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok."
"Korban ini dari Geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi. Lalu dilakukan upaya untuk melerai, ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas," ungkap Kompol Irwan.
Pernyataan Kapolres soal tawuran yang jadi pemicu penembakan tersebut belakangan dibantah oleh satpam komplek perumahan setempat. Satpam perumahan membantah ada tawuran di dekat tempat kejadian perkara (TKP).
Pihak sekolah juga meragukan tuduhan gangster tersebut. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4, Agus Riswantini, menegaskan, Gamma dikenal sebagai siswa yang baik berprestasi. Tidak ada catatan buruk dalam perilakunya sehari-hari.
Gamma adalah anggota Paskibraka SMKN 4 dan telah mengikuti berbagai kompetisi, termasuk memenangkan juara 3 di ajang Porsimaptar Oktober 2024 lalu.
"Di sekolah, mereka anak-anak baik, giat latihan Paskibraka, dan tidak pernah ada masalah akademis maupun pelanggaran," ujar Agus, dikutip dari TribunJateng.com.
Keluarga Gamma Diminta Ikhlas
Seorang anggota keluarga korban Gamma yang enggan disebut namanya, mengaku mendapatkan intervensi dari pihak kepolisian.
Mengutip TribunJateng.com, mereka didatangi polisi untuk membuat surat pernyataan dan rekaman video pada Senin (25/11/2024) malam.
Pernyataan tersebut diminta polisi melalui wartawan. Pihak keluarga diminta untuk mengikhlaskan kejadian yang menimpa GRO.
"Kalau dari Kapolrestabesnya datang bareng wartawan. Jadi istilahnya kita diminta supaya bikin tanda tangan pernyataan supaya tidak tersebar atau berkembang ke mana-mana, maka kita disuruh mengikhlaskan," ujar perwakilan keluarga.
Pihak keluarga pun menolak permintaan tersebut karena pernyataan Kapolrestabes Semarang berbeda dengan kejadian sebenarnya.
Alasan polisi meminta keluarga untuk membuat pernyataan adalah agar kasus selesai dan tidak berkembang ke mana-mana.
"Kami tentu tegas menolak diambil pernyataan tersebut dalam bentuk video. Yang minta, satu wartawan itu mewakili dari orang Polrestabes," bebernya.
Saat dikonfirmasi, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar enggan berkomentar dan meminta untuk menghubungi Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto. "Silakan ke Kabid Humas ya," ujarnya.
Keluarga Gamma saat ini masih terus berupaya menyelidiki misteri penembakan tersebut. Keluarga menyakini dua saksi kunci kejadian penembakan ikut mengalami intervensi.
Keyakinan ini bermula ketika keluarga Gamma hendak melakukan konfirmasi tentang kejadian yang sebenarnya ke dua korban penembakan lainnya, masing-masing AD (17) dan SA (16) yang alami luka tembak di tangan dan dada.
"Iya, kami sampai sekarang tidak bisa bertemu dengan dua korban lainnya," kata keluarga GRO, Minggu (1/12/2024).
Keluarga korban ini menyebut, telah mendatangi rumah koban SA berulang kali tetapi tidak berhasil bertemu.
Ketika mendatangi rumah SA, dia menjumpai dua orang yang mengaku aparat dari Komando Distrik Militer (Kodim) setempat, Senin (25/11/2024) sore.
Dia sempat melakukan konfirmasi hal itu ke Kodim, namun disampaikan tidak ada personel yang diterjunkan untuk mengawasi kasus ini. "Menurut saya korban ini (diduga) sudah di intervensi dari aparat (kepolisian)," bebernya.
Dia juga sudah berusaha menghubungi AD, termasuk melalui teman-teman AD. Tetapi semua memilih bungkam. "Teman-teman AD juga tidak boleh memberikan informasi ke mana-mana atau ke orang lain berarti kan sudah ada intervensi lagi," terangnya.
Sebelumnya, Tribun Jateng mendatangi rumah dua korban selamat masing-masing AD dan SA.
SA tinggal di Jrakah, Kecamatan Tugu bersama kedua orangtuanya. Keluarga SA enggan menemui. Alasan keluarga, SA masih trauma berat soal kasus ini.
"SA ini jarang keluar malam. Makanya kami kaget dengan adanya kasus ini," kata ketua RT 4 RW 2 kelurahan Tugu, Aris Widarto.
Tribun kemudian mendatangi rumah AD di wilayah Jalan Karonsih Timur Raya, Ngaliyan. Tribun sempat bertemu AD dalam proses prarekontruksi, Selasa (26/11/2024) pagi.
Siang harinya, AD ternyata belum di rumah. Dia masih di kantor polisi. Ketika menyambangi rumah AD, nenek korban menolak diwawancarai.
Para tetangga menyebut, AD tinggal di Semarang bersama neneknya. Sedangkan orangtuanya di Magelang. "AD ini anak baik. Jadi kami kaget adanya kejadian ini," tutur Ketua RT 6 RW 5 Ngaliyan, M Wakimin.
(TRIBUPEKANBARU.COM)
Siswa SMK Ditembak Polisi
Aipda Robig
Gamma Rizkynata Oktafandy
SMKN 4 Semarang
Tribunpekanbaru.com
Motif Aipda Robig Menebak Siswa SMA di Semarang Masih Misteri: Polda Jateng Tidak Mampu Mengungkap |
![]() |
---|
UPDATE Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang: Aipda Robig Resmi Dipecat, Alasan Menembak Sepele |
![]() |
---|
Bedah Kasus Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMK, Pakar: Ada Unsur Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Peluru Ikut Terkubur dengan Jasad Siswa SMK yang Ditembak Polisi, Polda Jateng Bilang Begini |
![]() |
---|
UPDATE Fakta Siswa SMK di Semarang Tewas Ditembak Polisi: Tak Ada Tawuran, Hanya karena Kesal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.