Memalukan, DPRD Pekanbaru Pertanyakan Soal Tunggakan BBM Bus TMP, Jangan Modus Defisit Anggaran Lagi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tidak beroperasinya Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) sejak Jumat kemarin, memantik respon banyak pihak.

Termasuk kalangan DPRD Pekanbaru.

Sebab, kondisi ini terjadi bukan karena persoalan krusial.

Tapi lebih kepada kebijakan memalukan, karena tunggakan BBM Bus TMP belum dibayarkan Dishub ke SPBU.

Karenanya, Bus TMP tak bisa lagi mengisi BBM, sehingga tak bisa berobat.

"Tentu ini kita sayangkan. Kok bisa BBM belum dibayarkan. Ini memalukan, karena dulu gaji supirnya tak dibayarkan. Sekarang malah BBM nunggak," tegas Sultan kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (8/12/2024).

Disampaikan, bahwa keberadaan Bus TMP ini merupakan hal yang wajib.

Apalagi ini berhubungan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Sungguh tidak masuk akal, anggaran BBM setahun tidak dianggarkan.

Apalagi dengan alasan anggaran defisit, tapi nyatanya ada anggaran itu ada.

Dirinya mengaku heran, kenapa pejabat Kota Pekanbaru selalu ingin jadi trending topik nasional.

"Kami minta Pj Wako Roni Rakhmat membereskan ini. Jika ada oknum yang bermain, sikat aja. Karena jika tidak tegas, maka seenaknya bekerja. Sementara masyarakat jadi susah dibuatnya. Ingat, jangan pakai modus defisit anggaran lagi," pinta Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPRD Pekanbaru ini.

Kepala UPT TMP Dishub Pekanbaru Sarwono menjelaskan, bahwa tidak beroperasinya Bus TMP sejak Jumat kemarin, lantaran BBM tidak ada.

SPBU yang selama ini menjadi tempat mengisi BBM, tak bisa lagi.

Alasannya, karena masih ada tunggakan pengisian BBM sebelumnya Rp 630 juta. "Jadi kita stop dulu, jelang dibayarkan tagihan ini," akunya.

(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)