Pacarnya Mau Pindah Keyakinan, tapi Pria Trenggalek Ini Ngamar dengan Janda Sang Mantan dan Tewas

TRIBUNPEKANBARU.COM - Nasib tragis dialami seorang calon pengantin pria berinisial W (30).

Ia meregang nyawa saat akan melepas masa lajangnya.

Ia ditemukan meninggal dunia saat sedang ngamar bersama janda (mantan pacarnya) di kamar hotel di Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo, Kelurahan Tamanan, Trenggalek, Jawa Timur.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/12/2024) dini hari.

Kematian W diduga disebabkan karena overdosis setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Sang pria inisial W ini merupakan warga Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Ia bersama seorang wanita berinisial N (32), yang juga merupakan warga Kecamatan Trenggalek.

Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, baik W maupun N tidak memiliki pasangan yang sah. W masih lajang, calon pengantin, sementara N adalah seorang janda.

Sang Janda dan Korban W Menjalin Tersembunyi

AKP Zainul Abidin menjelaskan bahwa keduanya sebelumnya pernah berpacaran dan kini menjalin hubungan kembali, yang sering disebut sebagai CLBK (cinta lama bersemi kembali).

"Keduanya pernah pacaran, putus, dan sekarang berhubungan lagi, jadi CLBK," katanya.

Namun, hubungan mereka berlangsung secara sembunyi-sembunyi, karena W sudah memiliki kekasih di Kota Malang dan sedang mempersiapkan pesta pernikahan.

Baca juga: Breaking News: Eks Ketua dan Bendahara PMI Riau Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah Rp 1 Miliar

Baca juga: VIRAL Pengakuan Wanita yang Menjadi Korban Agus Buntung: Minta Tolong Buka Celana untuk Kencing

Bahkan, wanita W diketahui sedang mengurus dokumen dan administrasi terkait pernikahan, termasuk pindah agama, mengingat perbedaan keyakinan antara dirinya dan calon istri.

"Saat ditemukan di kamar hotel, mulut korban mengeluarkan busa, selain itu penyidik juga mencium bau alkohol dari mulut korban," urai Zainul.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), penyidik menemukan bercak sperma di kasur serta mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sandal dan pakaian yang dikenakan korban.

Zainul menegaskan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dan pihak keluarga menerima kematian W sebagai musibah.