Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penganiayaan Bocah di Boyolali

Ayah Bocah yang Dianiaya Pak RT di Boyolali Ngaku Diancam Dibunuh saat Lindungi Anaknya

Saat itu, Mulyadi bersama anaknya dibawa ketua RT ke rumah tersebut karena anaknya dituduh mencuri celana dalam. 

Editor: Muhammad Ridho
pixabay
Ayah Bocah yang Dianiaya Pak RT Ngaku Diancam Dibunuh saat Lindungi Anaknya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sungguh pilu nasib seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah.

Setelah dituduh mencuri celana dalam, bocah bernama KM tersebut dianiaya oleh belasan warga. 

Penganiayaan yang diterima KM mulai dari tendangan, pukulan, diseret di lantai kasar hingga dicabut kuku jari kakinya menggunakan tang. 

Parahnya, Pak RT juga ikutan menganiaya.

Bahkan sang Ayah bocah mendapat ancaman saat melindungi putranya.

Mulyadi merupakan ayah dari KM (12), bocah di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, yang dianiaya Ketua RT setempat dan warga.

Mulyadi terpaksa pulang dari perantauannya Jakarta untuk menyelesaikan masalah yang menimpa anaknya.

Anaknya diduga mencuri celana dalam hingga menjadi bulan-bulanan warga.

Namun, bukannya selesai, anaknya malah babak belur dihajar 15 orang di depan matanya sendiri.

Anaknya dikeroyok di dalam rumah tetangganya. 

Saat itu, Mulyadi bersama anaknya dibawa ketua RT ke rumah tersebut karena anaknya dituduh mencuri celana dalam. 

Entah benar atau salah, Mulyadi tetap menyampaikan permintaan maaf. 

"Saya minta maaf belum nyampe (Selesai) langsung dipanggilin masa itu," kata Mulyadi usai dimintai keterangan di Mapolres Boyolali, Rabu (11/12/2024)

Ketua RT dan isterinya pun langsung memukul anaknya. 

Mulyadi yang hendak melindungi anaknya pun ditarik. 

Dia kemudian juga dipukul. 

"Saya dipukul terus diancam mau dibunuh sama anak saya," katanya.

Sejurus dengan itu, anaknya terus menjadi sasaran bulan-bulanan belasan orang terduga pelaku ini. 

Selain itu, Mulyadi juga diminta menutup rapat-rapat kejadian yang menimpa anaknya ini. 

Dia tak diperkenankan membawa anaknya keluar dari kampungnya. 

"Ora isoh, nek koe metu soko deso iki koe dadi buronan (Tidak bisa, kalau kamu keluar dari sini, kamu jadi buronan)," kata Mulyadi mengulang perkataan salah satu pelaku. 

Dia pun akhirnya membawa pulang anaknya. 

Dengan tertatih-tatih anaknya dia bawa pulang ke rumah. 

Sesampai di rumah, anaknya malah menggigil kesakitan. 

"Jam 3 pagi anak saya menggigil. terus saya komunikasi dengan keluarga," imbuhnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved