Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Keberadaan GSH yang Aniaya Karyawati Toko Roti di Cakung Ternyata Dibocorkan Ibunya Sendiri

Ibunda George bernama Linda Pantjawati, sedangkan sang ayah bernama Limin Sugianto.

IST
PERAN Linda Pantjawati Ibu GSH Saat Penangkapan Anaknya, Pemilik Toko Roti di Cakung Dukung Korban 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah peran Linda Pantjawati ibu GSH saat penangkapan anaknya.

Pemilik toko roti di Cakung itu mendukung korban.

Bahkan dari sang ibu lah polisi mengetahui keberadaan GSH.

Orang tua George Sugama Halim (GSH) turut jadi sorotan usai putranya ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap karyawati.

Dikutip dari TribunSumsel.com, George Sugama Halim diketahui merupakan anak dari pemilik toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Ibunda George bernama Linda Pantjawati, sedangkan sang ayah bernama Limin Sugianto.

Linda dan suami memiliki tiga anak, termasuk George Sugama Halim.

Keluarganya memiliki bisnis toko roti Lindayes Patisserie and Coffee.

Dalam unggahan Instagramnya, akun toko roti itu  berkomitmen mengawal kasus penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim.

Belakangan diketahui, Linda Pantjawati merupakan sosok yang berperan penting dalam penangkapan George Sugama Halim atas kasus penganiayana karyawati bernama Dwi Ayu. 

Baca juga: TERPIDANA Kasus Vina Cirebon Mengadu ke Presiden Prabowo Subianto usai MA Tolak PK

Baca juga: Warga Jakarta Tewas Usai Turuni Tangga Darurat Hotel di Pekanbaru, Sebelumnya Check In Bareng Wanita

Sebab, meski telah dilaporkan sejak 2 bulan yang lalu, GSH tak kunjung ditangkap apalagi ditetapkan sebagai tersangka. 

Sang ibu disebut berkomunikasi dengan pihak kepolisian terkait keberadaan anaknya tersebut. 

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menuturkan peran ibu George adalah memberitahukan posisi sang anak kepada polisi yaitu di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat.

Nicolas menuturkan ibu pelaku memberitahukan bahwa George tengah bersamanya dan keluarga di sebuah hotel. 

"Penyidik berkomunikasi dengan ibunya dan diberitahukan bahwa keberadaan mereka di Hotel Anugerah di Sukabumi," ujarnya dilansir dari Kompas, Senin (16/12/24). 

Lewat komunikasi tersebut, polisi langsung menuju hotel yang dimaksud ibu George dan langsung menangkap pelaku.

Saat ditangkap, George tidak melakukan perlawanan.

"Nggak ada perlawanan," kata Nicolas.

Kini, George telah berada di Polres Metro Jakarta Timur dan dimintai keterangannya.

"Soal statusnya masih dalam proses penyidikan. Bertahap prosesnya," tuturnya.

Sebelumnya, ayah GSH juga sempat mendukung anaknya dilaporkan ke polisi atas tindakan penganiayaan terhadap karyawannya tersebut. 

Anak bos toko Roti di Cakung sudah sering berulah bikin karyawan tak nyaman
Anak bos toko Roti di Cakung sudah sering berulah bikin karyawan tak nyaman (tangkap layar/ Tribun)

Ibu Dukung Korban

Beginilah reaksi pemilik toko roti saat anaknya aniaya karyawan.

Ia menarik tangan korban dan mengajak untuk membuat laporan polisi.

GSH juga sempat mengadu ke ibu saat korban menolak mengantar makanan pelaku ke kamar. 

Ibu GSH membela karyawannya dan menyuruh anaknya untuk membawa makanan itu sendiri.

Respon orang tua George Sugama Halim (GSH) usai aniaya Dwi Ayu Darmawati akryawan toko roti sampai kepalanya bocor gegerkan publik. 

Dwi Ayu mengalami penganiayaan di toko roti  milik keluarga besar GSH, tepatnya Lindayes Patisserie and Coffee di daerah Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

GSH secara membabi buta melemparkan kursi dan barang-barang di toko roti ke arah Dwi Ayu.

Kala itu bos toko roti hanya terdiam melihat anaknya melempari pegawainya hingga berdarah-darah.

Tapi ia menarik tangan anak buahnya dan mengajak untuk membuat laporan polisi.

"Saya ditarik sama bos saya katanya laporin aja ke polisi. Tapi karena HP saya dan tas saya masih di dalam, akhirnya saya balik lagi. 

Terus pas saya balik lagi, dia ngelemparin saya lagi pakai kursi. Saya lari ke tempat oven-oven, di situ saya enggak bisa ke mana-mana, cuma bisa diam," akui Dwi Ayu.

"Saya dilempari lagi, endingnya saya dilempari pakai loyang, kena kepala saya, saya belum ngeh kepala saya berdarah. 

Mungkin dia melihat darah mengalir, dia (pelaku) kabur ke belakang," sambungnya.

Setelah kejadian itu, Dwi Ayu langsung dibawa bosnya ke klinik guna mengobati luka.

"Bos saya ajak ke klinik di depan toko. Luka cuma di sini (kepala) tapi kalau memar-memar banyak di tangan, di bagian kaki, paha, pinggang juga," imbuh Dwi Ayu.

Sebelumnya GSH juga menelepon ibunya yang merupakan bos korban soal penolakan yang dilakukan korban.

Saat itu, ibu GSH malah mendukung korban dan meminta agar membawa makanan itu sendiri.

Meski demikian, saat itu pelaku malah mengamuk hingga melakukan penganiayaan. Korban dilempar menggunakan beberapa barang termasuk kursi hingga membuat kepala korban bocor. 

(TRIBUNPEKANABRU.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved