Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

KISAH TRAGIS Satu Keluarga di Tangsel, Polisi : Suami Bunuh Istri dan Anak, Lalu Akhiri Hidupnya

Polisi yang melakukan penyelidikan dan penyidikan akhirnya mendapatkan kesimpulan atas kasus satu keluarga di tangsel yang meninggal dunia

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar/ pixabay
Kisah tragis satu keluarga di Tangsel 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah kisah menyedihkan satu keluarga di Tangerang Selatan . Ayah, Ibu dan satu anak ditemukan meninggal dunia .

Mereka adalah AF (31) istri, YL (28) suami serta anaknya berinisial AH (3). Ketiganya tinggal di di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Setelah kabar ketiganya ditemukan meninggal dunia secara tak wajar di dalam rumah , penyidikan kepolisian akhirnya mendapatkan kesimpulan akhir .

Baca juga: Desas-desus Sopir Penabrak Satu Keluarga di Pekanbaru Diduga Jaringan Pengedar Sabu, Ini Kata Polisi

Begini Kisah Tragisnya

Dalam hal ini, diketahui sang istri YL dan anaknya AH tewas dibunuh oleh AF.

Setelahnya, AF baru mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di bagian dapur.

"Kami sampaikan bahwa terhadap YL dan AH diduga dijerat terlebih dahulu oleh korban AF. Baru korban AF melakukan gantung diri," kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin kepada wartawan, Selasa (7/1/2025). 

Kemas mengatakan hal itu diketahui setelah pihaknya memeriksa jasad korban.

Di mana, terdapat luka jeratan di bagian leher YL dan AH.

Sementara itu, di leher AF juga terdapat jeratan di leher usai nekat gantung diri. 

"Berdasarkan hasil dari visum yang dibuat oleh dokter terhadap jenazah YL dan AH ditemukan luka di bagian leher disimpulkan sesuai dengan ciri-ciri pada kasus korban penjeratan, pada korban YL dan AH. Lalu pada korban AF ditemukan ciri-ciri luka khas gantung diri," ungkapnya. 

Baca juga: Kunjungi Anak Korban Kecelakaan Maut di Pekanbaru, Dewan Minta Penabrak Satu Keluarga Dihukum Berat

"Disimpulkan bahwa untuk AF khasnya adalah korban gantung diri, untuk YL dan AH adalah terdapat luka ciri khas penjeratan. Ini terhadap hasil pemeriksaan visum," imbuhnya. 

Sebelumnya, warga di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan digegerkan dengan adanya satu keluarga yang ditemukan tewas pada Minggu (15/12/2024).

"Ketiga jenazah diketahui berinisial A.F (laki laki umur 31 th, suami), Y.L (perempuan umur 28 th, istri) dan A.H (laki laki umur 3 th anak)" kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M. S. Arifin dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

Kemas mengatakan dari pemeriksaan saksi, jenazah ketiganya ditemukan pertama kali oleh dua orang saksi yang merupakan keluarga korban pada Minggu sekira pukul 11.00 WIB.

Saksi saat itu datang ke rumah korban dengan tujuan untuk menyalakan air yang tombol mesinnya berada di rumah korban.

"Datang ke rumah korban untuk menyalakan air yang kebetulan tombol on/off nya berada di dalam rumah korban, Namun pintu rumah masih kondisi terkunci," ungkapnya.

Baca juga: Sopir Maut yang Tewaskan Satu Keluarga di Pekanbaru Bawa Mobil Melaju di Atas 80 Km Per Jam

Kedua saksi akhirnya mencoba membuka pintu tersebut melalui jendela yang tidak terkunci. 

Setelah bisa masuk ke dalam, kedua saksi melihat YL dan anaknya AH sudah dalam keadaan berbaring dengan tubuh yang kaku di dalam kamar.

"Kemudian saksi 2 berusaha membawa korban A.H (anak) ke Klinik Medika Cirendeu, namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.

Tak lama dari sana, saksi pun menemukan jasad korban lainnya yakni AF dalam kondisi tergantung.

"Untuk korban AF ditemukan Meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu flapon," jelasnya.

Saat ini, lanjut Kemas, ketiga jenazah tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk dilakukan visum et repertum guna proses penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Antoni Pakai Sabu Biar Kuat Nyetir dari Sukabumi?tapi Tabrak Satu Keluarga hingga Tewas di Pekanbaru

Dari informasi yang beredar, terjerat pinjaman online (pinjol) menjadi dugaan penyebab satu keluarga ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Hal ini diketahui setelah ada salah satu saksi yang mengatakan korban berinisial YL sempat bercerita jika suaminya tengah terjerat pinjol.

Namun, Kemas belum bisa menyimpulkan motif keluarga tersebut tewas karena masih melakukan pendalaman.

"Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciptim dan Sat Reskrim Polres Tangsel," ungkap Kemas.

Kasus ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua . Berfikirlah secara objektif ketika mendapati masalah .

Komunikasi yang baik akan menghadirkan solusi yang setidaknya membantu agar tak mengambil keputusan fatal . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved