Berita Viral
Momen Detik-detik Mobil RI 25 Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Dihadang Pegawai
Pegawai tak terima kemudian berusaha menghadang menteri yang naik mobil dan hendak meninggalkan gedung dari pegawai yang unjukrasa
TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah detik-detik Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro memilih meninggalkan kantornya saat puluhan pegawai melakukan unjukrasa .
Para pegawai ini tidak terima dengan kebijakan pemecatan yang dilakukan oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dinilai sepihak .
Selain itu , hanya karena persoalan sepela saja , pegawai bisa dipecat dan tidak diberikan keterangan yang jelas .
Dan tentu saja saat pegawainya demo , Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro mengetahuinya. ia kemudian meninggalkan kantor dan sempat mendapat hadangan pegawai
Baca juga: Bikin Malu Presiden, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Pegawainya Ini Penyebabnya
Ya , didemo pegawainya, Satryo Soemantri Brodjonegoro diketahui meninggalkan kantornya.
Momen yang terekam kamera itu pun viral di media sosial.
Satu di antaranya diunggah oleh Tokoh Militer, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Suryo Prabowo.
Lewat status instagramnya, @suryoprabowo2011, terlihat detik-detik Satryo Soemantri Brodjonegoro meninggalkan kantornya.
Dalam video tersebut, awalnya Menteri Dikti Saintek yang diangkat Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024 itu berjalan kaki dengan pengawalan ketat petugas keamanan.
Bersamaan dengan langkah kakinya menuju mobil berpelat nomor RI 25, riuh rendah suara pegawai Kemendikti Saintek terdengar.
Bersamaan dengan itu, teriakan 'turun' pun menggema area parkir yang terletak di sisi belakang gedung Kemendikti Saintek.
Dalam tayangan tersebut, awalnya Satryo membuka kaca dan melambaikan tangan.
Namun, aksinya itu justru membuat para pegawai berpakaian serba hitam semakin bersemangat.
Mereka mendekati mobil dan hampir menutup jalur keluar mobil yang ditumpanginya.
Postingan tersebut pun menuai kritik dari masyarakat.
Beragam tanggapan pun bersusulan mengisi kolom komentar.
Baca juga: Lapor Pak Presiden Mendikti Sainstek Satryo Soemantri Brodjonegoro Pecat Anak Buahnya Gara-gara Ini
Klarifikasi Kemendikti Saintek
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) angkat bicara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan pegawai Kemendikti Saintek.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek Prof. Togar M Simatupang mengatakan, pihak Kemendikti Saintek mengapresiasi semua bentuk penyampaian aspirasi dari pegawai.
Meski demikian, pihaknya merasa seharusnya ada cara yang lebih baik lagi dalam menyampaikan aspirasi, yakni melalui forum.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," kata Prof. Togar dikutip dari Kompas.com pada Senin (20/1/2025).
Prof. Togar juga menegaskan, pihaknya tidak melakukan pemecatan sepihak dan sebenarnya masih terbuka opsi lain bagi pegawai yang dipecat tersebut.
"Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," jelas dia.
Pemicu Protes Pegawai Kemendikti Saintek
Sebelumnya diberitakan, pegawai Kemendikti Saintek berkumpul di depan kantornya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (20/1/2025) pagi.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa karena merasa diperlakukan tidak adil oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Dengan pakaian serba hitam, para pegawai Kemendikti Saintek berkumpul membawa spanduk protes bahwa mereka bukan pegawai pribadi Prof. Satryo dan istri.
Mereka juga mengirim karangan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Prof. Satryo.
Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek Suwitno mengatakan, masalah yang ada di Kemendikti Saintek tidak baru saja terjadi, tetapi sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Prof. Satryo diangkat sebagai Mendikti Saintek oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pergantian jabatan itu, kata Suwitno, dilakukan dengan cara yang tidak elegan ataupun adil.
"Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," kata Suwitno di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Senin (20/1/2025).
"Nah, ini juga memang terjadi sebenarnya di pimpinan di Ditjen yang lama dan juga ada salah seorang direktur di lingkungan di Ditjen Dikti itu tidak diperlakukan secara adil," lanjutnya.
Lalu, permasalahan semakin runyam setelah salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN) yakni Neni Herlina juga mengaku dipecat sepihak oleh Prof. Satryo.
Neni, kata Suwitno, bertugas menangani semua rumah tangga kemendikti Saintek.
Namun, karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, Neni tiba-tiba dipecat oleh Prof. Satryo.
"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya, bahkan diminta angkat kaki," ujarnya.
Oleh karena itu, Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek bergerak melakukan aksi ini sebagai ajang unjuk rasa, serta menunjukkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa menteri yang dilantik telah bertindak sewenang-wenang.
"Terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau sebagai Menteri. Nah, kalau sudah seperti ini, apakah mau dilanjutkan atau tidak? Seorang pejabat itu yang seharusnya memang menjadi contoh, apalagi di pendidikan tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, Neni Herlina menilai pemecatannya itu sangat tidak adil dan sepihak dan dilakukan dengan tidak manusiawi.
Neni mengatakan, permasalahan antara dia dan Prof. Satryo bermula dari meja yang harus dia letakkan di ruang kerja Prof. Satryo yang ternyata dianggap tidak sesuai oleh istri Prof. Satryo.
"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang kayak gitu," kata Neni.
"Saya emang enggak tahu apa-apa, cuma besoknya dipanggil gitu aja. Dipanggil langsung dimarahi," ucap dia.
Neni juga merasa takut dan bingung bagaimana ia harus bersikap, apakah harus bekerja ke kantor atau tidak.
"Enggak ada SK-nya juga. Cuma maksudnya sudah keterlaluan aja di depan anak magang, di depan staf-staf saya, gitu. Mempermalukan saya kan," pungkas Neni.
Puncak Emosi Pegawai
Puncak dari pemecatan yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, puluhan pegawai melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kemendikti Saintek, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (20/1/2025).
Dalam aksinya, puluhan pegawai Kemendiktisaintek mengecam pemecatan para pegawai.
Mereka terlihat kompak mengenakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk berisi tuntutan.
Satu di antaranya adalah protes kepada sang Menteri yang menyebutkan 'Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri'.
Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.
"Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," ujar Suwitno.
Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek, adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek.
Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.
"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali," kata Suwitno. (*)
Kakek di Sukabumi Nekat Duel Lawan King Kobra, Sempat Tancapkan Ular Itu ke Kayu Sebelum Meninggal |
![]() |
---|
FAKTA-FAKTA Pria Tembak Pesepeda Motor di Sumsel: Pelaku Teman Korban, Perkara Hutang Rp 100 Ribu |
![]() |
---|
Polisi Salah Tangkap? Muncul Ancaman Baru Hacker Ngaku Bjorka Asli, Ancam Retas BGN |
![]() |
---|
Pria di Sulsel Nikahi 2 Wanita Sekaligus, Terbongkar Kisah Cinta Rusli, Warni, dan Kasma |
![]() |
---|
Instagram No Posts Yet atau Tidak Ada Postingan di Feed, Instagram Down dan Error? Ini Solusinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.