Berita Viral

Debat Alot Ahmad Sahroni vs Polwan Cantik: Ipda Verren Sebut Siswa SPN Itu Punya 'Kelainan'

Salah satu kriterianya karena teriakan Valyano beda sendiri dengan siswa lain saat berlari.

instagram ahmad sharoni/ x Ipda Ferren
DEBAT ALOT: Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni berdebat dengan Ipda Ferren soal seorang siswa di SPN Polda Jabar yang dikeluarkan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Anggota DPR RI Ahmad Sahroni terlibat perdebatan dengan Polwan bernama Ipda Ferren Azzahra Putri.

Keduanya adu pendapat soal siswa bintara bernama Valyano Boni Raphael.

Valyano diketahui mengalami gangguan kejiwaan. 

Sehingga, Valyano dikeluarkan dari sekolah polisi negara (SPN) Polda Jabar

Valyano dikeluarkan pada 3 Desember 2024.

Dikutip dari tribun-jabar.id, Surat pemberhentian Valyano Boni Raphael dikeluarkan satu minggu atau H-6 sebelum dilantik menjadi anggota Polri.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, Ibu Valyano Boni Raphael, Veronica Putri Amalia mengungkap bahwa anaknya sempat dinyatakan mengalami gangguang jiwa.

Saat pemaparan ketika diberhentikan tanggal 11 Desember 2024, bagian psikologi Polda Jabar menyatakan bahwa Valyano Boni Raphael mengalami Narcissistic Personality Disorder (NPD).

"Tetapi saat paparan saya ambil anak saya 11 Desember saya masih ingat dimana ada dari bak psikologi mengemukakan anak saya hasil pemeriksaann NPD, psikopat gangguang jiwa. Ipda Ferren," katanya.

Ipda Ferren Azzahra Putri mengaku telah ditugaskan memeriksa Valyano.

Baca juga: CEK FAKTA Pembangunan IKN Terhenti, Pekerja Dipulangkan

Baca juga: Pengakuan Kakek Cabul Bikin Geram, Lecehkan 5 Anak di Lubuklinggau hingga Korban Trauma Berat

"Saat itu kami yang ditugaskan memeriksa Faliano Boni Ravael, kamu yang melakukan wawancara dan kami yang melakuakn tes psikologi," katanya.

Ia menerangkan alasan menyatakan siswa SPN tersebut mengalami NPD.

Salah satu kriterianya karena teriakan Valyano beda sendiri dengan siswa lain saat berlari.

"Betul kami menyebutkan bahwa yang bersangkutan itu NPD hanya saja yang kami sebutkan saat pemulangan salah satu contoh perilaku yang merujuk ke NPD. Seperti yang tertulis di dalam keberatan, contoh anak kami dinyatakan NPD adalah saat lari bersama siswa anak kami bersorak 'Brimob' dan itu dianggap oleh Bakpesi Polda Jabar NPD," kata Ipda Farren Azzahra Putri.

Ahmad Sahroni berpandapat bahwa penilaian tersebut hanyalah sebuah asumsi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved