2289 Warga di Desa Ini Diganjar THR, Tiap Tahun Jumlahnya Meningkat, Ternyata Dari Sini Asal Uangnya

TRIBUNPEKANBARU.COM - Cerita warga di desa Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah yang saban tahun mendapat Tunjangan Hari Raya ( THR ) dari pemerintah desa .

Tak tanggung-tanggung, THR yang diberikan tak memandnag usia. Bayi pun mendapatkan THR dari pemerintah desa.

Kebiasaan yang telah berlangsung selam dua tahun ini . Dan tentu saja , warga desa mendapatkan manfaat dari THR tersebut.

Baca juga: Perangai Pria di Jember, Ngakunya Cinta, Tapi Malah Keji, Anak Pacar Dihabisi lalu Dikubur di Kebun

Ya, pemerintah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, kembali menyalurkan Tunjangan Hari Raya (THR) 2025 kepada seluruh warganya.

Menariknya, bantuan ini diberikan tanpa pengecualian, termasuk bayi yang baru lahir.

Tahun ini, total anggaran yang dialokasikan untuk THR mencapai Rp 457,8 juta yang dibagikan untuk 2.289 jiwa penduduk desa. Setiap warga menerima Rp 200.000.

THR untuk Seluruh Warga, Tanpa Tebang Pilih

Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistiya Setiawan, menyatakan bahwa skema pembagian THR ini dirancang agar semua warga dapat merasakan manfaatnya, tanpa terkecuali.

"Untuk jumlah yang kita bagikan kepada semua warga Desa Wunut yang sudah masuk KK, sekalipun itu masih bayi, ada 2.289 jiwa. Per orang menerima Rp 200.000. Total yang dialokasikan THR ini Rp 457.800.000," kata Iwan, Selasa (18/3/2025).

Ia menambahkan bahwa program ini telah berlangsung sejak 2023, dan THR yang dibagikan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

"Alhamdulillah tiap tahun naik untuk nominalnya. Kalau (tahun) kemarin per KK, tahun ini sudah per orang," ungkapnya.

Dari Mana Sumber Dana THR?

Baca juga: Tak Mau Rujuk, Wanita di Lubuklinggau Ditikam Mantan Suami Sebanyak 7 Kali, Tubuh Disiram Air Keras

Dana THR ini tidak berasal dari bantuan pemerintah pusat maupun daerah, melainkan murni dari pendapatan desa.

Salah satu sumber utama pendapatan tersebut berasal dari wisata air Umbul Pelem, yang dikelola oleh desa.

"Konsepnya kita memberikan bantuan langsung seperti pemerintah pusat. Hanya saja, kita tidak tebang pilih, semua kita berikan sama," tambah Iwan.