Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Jasad Bocah yang Diterkam Buaya Ditemukan Masih Utuh, Keluarga Beberkan Fakta Mengejutkan Ini

Tiga Hari pencarian, jasad bocah kelas 6 SD akhirnya ditemukan. Kondisinya masih utuh. Keluarga mebeberkan fakta yang mengejutkan perihal kejadian

Editor: Budi Rahmat
pexels
SERANGAN BUAYA: Foto Ilustrasi : Seorang bocah SD di Kaltim diterkam buaya. Jasadnya ditemukan masih utuh 

TRIBUNPEKANBARU.COM - jasad seorang bocah kelas 6 sekolah dasar (SD) ditemukan masih utuh setelah sempat diterkam buaya.

Jasad korban ditemukan setelah tiga hari pencarian usai kabar ia diterkam buaya saat menimba air di sungai.

Terang saja temuan jasad korban setidaknya membuat keluarga lega. Meskipun harus menrima kenyataan korban telah meninggal dunia.

Dan keluarga mebeberkan jika jasad korban ditemukan dalam kondisi masih utuh . Memang ada beberapa luka bekas gigitan buaya namun tak ada bagian tubuh yang hilang

Kejadiannya pada Pada Kamis (3/5/2025).  Seorang pelajar kelas 6 SD bernama Mitra yang dilaporkan hilang sejak 1 April 2025, ditemukan setelah pencarian selama tiga hari.

Diduga diterkam buaya di Desa Pulau Rantau, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), pelajar tersebut.

"Sudah ditemukan pagi tadi, pencarian berlangsung selama 3 hari oleh petugas dibantu masyarakat melakukan penyisiran di area sekitar korban diterkam buaya," kata Komandan Rescue BPBD Paser, Marwansyah kepada TribunKaltim.co melalui sambungan telepon, Kamis.

Diterkam saat Menimba Air

Saat menimba air di pinggir sungai belakang rumahnya, keluarga korban melaporkan Mitra hilang sekira pukul 17.00 WITA.

Saat itu, Mitra ditemani kakaknya, Nurtikah.

Mereka berdua menimba air untuk mencegah perahu tenggelam.

Nurtikah berada di bagian depan perahu, sementara Mitra di bagian belakang.

Setelah selesai menimba, Nurtikah mendengar suara terjatuh dan saat menoleh ke belakang, adiknya sudah tidak ada.

Ia langsung melompat ke sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil.

Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada petugas untuk dilakukan pencarian.

Awal Pencarian Dilakukan

Marwansyah, menjelaskan pencarian dimulai pada malam hari hari pertama namun tidak membuahkan hasil.

Pada hari kedua, tim gabungan bersama masyarakat menyisir aliran sungai Pulau Rantau mulai pukul 08.00 WITA, membagi pencarian menjadi empat titik dengan radius enam kilometer dari lokasi kejadian.

Pencarian hari kedua juga tidak membuahkan hasil.

"Pencarian dibagi menjadi 4 titik, mulai dari jembatan Suliliran, jembatan Pulau Rantau, arah hulu dan hilir sungai dengan radius pencarian sekitar 6 kilometer dari tempat kejadian hilangnya korban namun juga belum membuahkan hasil," ulasnya.

Pencarian dilanjutkan pada hari ketiga, di mana tim kembali menyisir aliran sungai mulai pukul 06.00 WITA.

Korban akhirnya ditemukan sekira pukul 06.30 WITA dalam kondisi tidak bernyawa dan mengambang di atas air, berjarak kurang lebih 150 meter dari lokasi kejadian.

Marwansyah menambahkan korban dipastikan diterkam buaya, terlihat dari banyaknya bekas gigitan di tubuhnya.

"Korban memang diterkam buaya karena saat evakuasi ada banyak bekas gigitan buaya mulai dari bagian kepala bawah hidung, dagu, punggung dan lainnya. Cuman kami bisa pastikan, jasad korban masih utuh tanpa ada bagian tubuh yang hilang," ungkapnya.

Dibawa Buaya ke Tengah Sungai

Kisah lainnya, detik-detik mencekam yang dirasakan oleh Deo (54) ketika ia melihat anaknya yang berusia 8 tahun dibawa buaya ke tengah sungai .

Bocah 8 tahun yang bernama Tina Ramadanisebelumnya diterkam buaya kala ia bermain air selurut di Sungai Muara Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (2/2/2025).

Tak ada suara heboh kala korban diterkam . Deo kala itu hanya melihat anaknya itu dibawa oleh buaya. ia sempat berusaha mengejar, namun buaya seketika menghilang ke tengah sungai .

"Tidak menyangka kami, apalagi pas kejadian itu tidak ada bunyi apa pun, termasuk ketika korban diterkam buaya dan saya sadar saat si bungsu sudah dibawa buaya."

"Ya Allah anakku ketika saya sadar, terus istri saya bilang, ‘Pak, selamatkan anak kita'. Saya berusaha mengejar, akan tetapi buaya sudah bawa anak kami sekejap dan tidak terlihat lagi," ujar Deo.

Minta Dibelikan Sepatu

Sehari sebelum kejadian, jelas Deo, putrinya itu sempat mengajak orang tuanya pergi memancing ke sungai itu, termasuk minta dibelikan sepatu baru untuk sekolah.

Keesokan harinya, pada Minggu pagi, korban bersama orang tua dan kerabatnya pergi ke Sungai Muara Pangkalbalam untuk menyantap makanan dan bersantai.

"Tidak ada tanda-tanda berbeda sebelum kejadian, tapi dia sempat minta beli sepatu, terus saya bilang Senin malam saja. Kemarin kami berangkatlah ke sini." 

"Korban ini minta makan, lalu saya bilang belum ada sayur, tapi ada ayam dan dia pun makan ayam, terus dia (korban) minta jajanan," tuturnya.

Setelah menikmati makanan, korban sempat meminta izin kepada orang tuanya untuk turun dan bermain di pinggir Sungai Muara Pangkalbalam.

Sempat Diingatkan

Deo juga sempat mengingatkan korban agar tidak main terlalu tengah karena takut terjadi apa-apa.

Korban pun bermain dengan dua orang keponakannya di pinggir Sungai Muara Pangkalbalam.

"Iya saya bilang jangan ke tengah-tengah ya, dia bersama dengan dua cucu saya. Korban di tengah-tengah. Jadi ketika kejadian, dia tidak sendiri, tapi ada dua cucu saya." 

"Saya bersama istri dan kakak korban lagi duduk di atas, sembari nyiapin alat untuk mancing."

"Pas kejadian itu tidak ada tanda-tanda apa pun, kami sangat terkejut ketika sadar anak saya itu tidak ada lagi dan cuman ada cucu masih berada di pinggir sungai," ujarnya.

Melihat situasi tersebut, Deo dan sang istri berusaha menyelamatkan korban, tapi tidak terselamatkan karena buaya sudah membawa korban. 

Selanjutnya, kakak korban meminta pertolongan dengan pihak kepolisian untuk mencari korban.

"Kakak dia lapor ke polisi, pertama itu setelah kejadian ada terlihat buaya bawa anak saya." 

"Tapi, setelah tim gabungan ingin menyelamatkan korban, buaya tidak muncul lagi dan korban tidak terlihat sampai sekarang," ucapnya.

Deo berharap putrinya tersebut segera ditemukan. 

Pencarian Terus Dilakukan

Seorang bocah bernama Tina Ramadani (8) hilang diterkam buaya di Sungai Muara Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (2/2/2025).

Dilansir Pos Belitung, ayah korban, Deo (54), tak menyangka kegiatannya bersantai bersama keluarga di sungai tersebut akan berakhir tragis.

Sampai saat ini, Tina belum ditemukan. Tim gabungan terus berupaya melakukan upaya pencarian.

Menurut Deo, sebelum kejadian, dirinya sekeluarga sedang bersantai di tepi sungai dengan niat ingin memancing.

"Kemarin kita sama keluarga ke sini termasuk korban, memang kita sering ke sini untuk bersantai, karena kalau mau ke pantai angin lagi kencang." 

"Jadi, kami santai di sini sambil makan-makan, santai dan mancing," tutur Deo saat ditemui di Dermaga Ditpolairud Polda Babel, Senin (3/2/2025).

Deo membeberkan, ia dan keluarga kecilnya datang ke Sungai Muara Pangkalbalam dengan tujuan ingin bersantai di hari libur.

Berkunjung ke sungai itu pun sering dilakukannya bersama keluarga untuk menghilangkan penat.

Namun, anak bungsunya malah hilang diterkam buaya di Sungai Muara Pangkalbalam.(*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved