Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

4 dari 14 Napi yang Viral Dugem di Sel Rutan Pekanbaru Bakal Diisolasi ke Lapas Nusa Kambangan

Sebanyak 4 dari 14 narapidana dan tahanan yang viral dugem dalam sel Rutan Kelas I Pekanbaru, rencananya diisolasi di Lapas Nusa Kambangan.

|
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Foto/Capture Video
NAPI DUGEM - Capture video viral penghuni sel di Pekanbaru asyik Dugem beberapa waktu lalu. Sebanyak 4 dari 14 orang narapidana dan tahanan yang viral karena asyik dugem dalam sel Rutan Kelas I Pekanbaru, rencananya bakal dipindahkan untuk diisolasi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusa Kambangan, di Jawa Tengah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebanyak 4 dari 14 orang narapidana dan tahanan yang viral karena asyik dugem dalam sel Rutan Kelas I Pekanbaru, rencananya bakal dipindahkan untuk diisolasi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusa Kambangan, di Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Lapas Nusa Kambangan merupakan penjara dengan tingkat keamanan tinggi.

Penghuninya bukan sekedar penjahat dengan tindak kriminal biasa.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rutan (Karutan) Pekanbaru, Nimrot Sihotang, saat dikonfirmasi membenarkan terkait adanya rencana pemindahan tersebut.

“Iya, tapi itu masih informasi, dan akan terlaksana dalam waktu dekat,” sebut Nimrot, Sabtu (19/4/2025).

Nimrot bilang, keputusan tersebut diambil oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) lewat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan.

“Ya (diputuskan oleh pusat), karena mereka yang melakukan pemeriksaan, tapi nanti kalau sudah terlaksana akan kita informasikan,” ungkap Nimrot.

Baca juga: Breaking News: Kakanwil Ditjenpas Riau Benarkan Lokasi Video Viral Tahanan Dugem di Pekanbaru

Baca juga: Inilah Satu di Antara Biang Kerok Masalah di Rutan Pekanbaru, Seperti Kejadian Napi Dugem dalam Sel

Ia membeberkan, sejauh ini belum ada informasi kapan sebagian napi viral itu akan diberangkatkan ke Nusa Kambangan.

Nimrot mengungkap, 14 narapidana dan tahanan yang kedapatan dugem karena videonya viral, semuanya tersandung kasus narkoba.

Saat kejadian, diduga mereka juga melakukan pesta barang haram.

“Narkobanya masih pengembangan dari tim pusat juga. Kami kemarin dari kantor wilayah melakukan pemeriksaan, kenapa sampai terjadi pesta itu,” paparnya.

Belasan napi dan tahanan tersebut, sebelumnya telah dipindahkan ke Blok Pengendali Narkoba (BPN) yang ada di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, pasca video mereka lagi asyik dugem viral di media sosial.

Hal ini untuk memudahkan melakukan pemeriksaan terhadap mereka.

Diduga mereka juga pesta miras dan narkoba.

Dugaan ini mencuat saat melihat beberapa benda yang ada dalam video itu.

Mulai berbagai jenis minuman, sampai ada botol bekas yang terpasang sedotan warna putih mirip bong atau alat hisap sabu.

"Masih dilakukan penyelidikan dari mana barang-barang tersebut, apa dari kunjungan (besuk) atau ada keterlibatan oknum pegawai," ungkap Maizar, Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Riau, dalam wawancara sebelumnya.

Ia menegaskan, jika terbukti bersalah, maka para narapidana itu akan mendapatkan sejumlah konsekuensi sanksi atau hukuman.

"Kalau terbukti bersalah, akan kami isolasi, dan yang bersangkutan tak bisa dapat remisi," jelas Maizar.

Terkait kejadian ini, Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Pekanbaru, Bastian Manalu dan Kepala Pengamanannya, Arie Jelfri, sudah dicopot dari jabatannya.

Maizar menyebut, kedua pejabat Rutan Pekanbaru itu, sementara sudah ditarik ke kantor wilayah untuk menjalani pemeriksaan.

“Sudah ditunjuk penggantinya, Plh (Karutan Pekanbaru), dari Kabid pengamanan Kanwil. Nimrot Sihotang. Sementara Plh-nya beliau,” ujar Maizar.

Maizar menyebut, Kepala Rutan dan Kepala Pengamanan, dinilai merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini.

“Karena yang bertanggung jawab adalah Karutan dan Kepala Pengamanan. Kita periksa, sementara mereka berdua kita bebastugaskan, dan ditunjuk Plh-nya,” ulas Maizar.

Maizar turut menyatakan, akan menindak tegas jika terbukti ada indikasi keterlibatan petugas Rutan Kelas I Pekanbaru terkait kejadian yang viral.

Sementara ini kata Maizar, pemeriksaan kini juga tengah dilakukan terhadap tahanan dan narapidana.

“Kalau ada indikasi petugas kita periksa lagi, ada tidak keterlibatan petugas di situ? Tentu akan kita periksa, akan kita berikan sanksi yang terukur,” terang Maizar.

“Kalau memang ada keterlibatan petugas, kita nggak main-main dalam hal ini,” tambahnya.

Maizar bilang, sudah ada beberapa barang bukti yang disita.

“Sudah disita (beberapa barang bukti). Sesuai rencana kalau memang bermasalah kita hukum,” tuturnya.

Maizar berujar, razia rutin sebenarnya sudah sering dilaksanakan. Termasuk melibatkan aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri.

“Sebenarnya sudah rutin, cuma entah gimana ini bisa kecolongan begini, makanya kita cek ulang apa ada keterlibatan petugas di situ, kalau ada ya kita berikan sanksi,” ungkapnya.

Secara prinsip dipaparkan Maizar, pihaknya tetap pada komitmen yang sudah ada.

“Apabila dugaan pelanggaran tersebut ada maka kami akan menindak tegas terhadap warga binaan termasuk kepada petugasnya apabila ada keterlibatan di dalamnya. Dan akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucap Maizar.

Terkait hal ini, Maizar juga telah memerintahkan seluruh Kepala Rutan dan Lapas se-Riau untuk melakukan razia gabungan bersama TNI serta Polri.

“Saya memerintah kepada seluruh Kepala Lapas dan Rutan se-Riau untuk melakukan razia gabungan dengan berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian setempat,” bebernya.

Diungkapkan Maizar, atas peristiwa itu, pihaknya juga telah mengambil beberapa langkah konkret lainnya.

Di antaranya, pihaknya secara mendalam mempelajari dan menggali informasi serta melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) terkait adanya hal tersebut.

“Saat ini tim kami sudah turun, termasuk saya sendiri untuk memastikan kondisi Rutan Sialang Bungkuk pasca viralnya berita tersebut,” sebut Maizar.

Dari hasil pendalaman diterangkan Maizar, ditemukan fakta bahwa lokasi kejadian video viral itu, memang berada di Rutan Pekanbaru.

“Betul (video viral terjadi di Rutan Pekanbaru, red),” papar Maizar.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (Medsos), sejumlah orang yang diduga merupakan tahanan atau napi, sedang asyik dugem.

Informasi menyebut, peristiwa itu diduga terjadi di dalam ruang tahanan di Rutan Kelas I Pekanbaru.

Dalam rekaman video itu, terlihat sejumlah orang asyik berjoget diiringi musik DJ yang disetel cukup keras.

Ada yang berjoget sambil berdiri, ada pula yang duduk, sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Di depan mereka ada pula beberapa botol minuman.

Tak hanya itu, diduga ada sebuah botol bekas yang dipasang sedotan warna putih, yang mirip bong atau alat hisap sabu.

Diduga mereka berpesta miras dan juga narkoba.

Ada pula seorang dari mereka, tampak duduk di sudut ruangan sambil memegang handphone di telinganya.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved