Berita Viral

Oknum Ustadz Kondang Diduga Cabuli Mahasiswi, Korban Dibius Lalu Dibawa ke Hotel

Korban tak menyangka ternyata diajak keluar hanya untuk dicabuli . Beruntung kala itu korban dalam kondisi menstruasi. Ustadz tak jadi merudapaksa

Editor: Budi Rahmat
Pexel/net
MAHASISWI DICABULI - Oknum Ustadz kondang diduga cabuli mahasiswi. Korban lebih dulu dibius 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Oknum ustadz kondang diduga mencabuli mahasiswi di Medan . Korban lebih dulu dibikin tak sadarkan diri lewat bius .

Setelahnya korban dibawa ke hotal dan lalu dicabuli. Korban tak jadi dirudapaksa karena saat itu korban dalam kondisi menstruasi.

Hanya saja, pelaku sempat menggerayangi dan juga mencium bagian sensitif korban di hotel tersebut . 

Baca juga: BATAL , Letjen Kunto Arief Wibowo Tak Jadi Dimutasi, Putra Try Sutrisno Aman, Ini Alasan TNI

Orangtua korban telah melapaokrna sang ustadz dengan sangkaan pelecehan sekssual. Kasus ini kini menjadi perhatian publik dan

Berikut Cerita Lengkapnya

Seorang ustadz berinisial AH di Kota Medan dilaporkan ke Polda Sumut.

AH diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), NA (18).

Saat menjalankan aksinya, AH diduga terlebih dulu membius korbannya.

Ayah korban, IL mengatakan pihaknya membuat laporan pada Selasa (29/4/2025) dengan nomor laporannya LP/B/637/IV/2025/SPKT/Polda Sumut.

Kata IL, selain sebagai ustadz, AH berstatus sebagai asisten dosen UINSU.

Kemudian AH juga merupakan murid dari istrinya saat menimbah ilmu di Tsanawiyah Al Washliyah.

Karena itu antara AH dan NA jadi saling mengenal.

Selanjutnya, pada 9 April 2025, AH tiba-tiba saja mengendarai mobilnya, menjemput NA di kosnya, di Jalan Letda Sujono, Kota Medan.

Awalnya NA tidak curiga dengan AH, selain mengenalnya, AH juga dianggap NA sebagai sosok yang ingin mengajarkannya ilmu agama Islam.

"Begitu dia datang ke tempat kos anak saya, langsung dia menghubungi lewat telepon dan diangkat (anak saya) karena tidak ada kecurigaan, langsung anak saya ikut keluar dan berjalan menuju mobilnya, lalu disuruh masuk ke mobil,'' ujar IL, Jumat (2/5/2025).

Baca juga: Ngaku Jomblo, Senyum Manis, Cewek Gresik Ini Tipu Pemuda hingga Puluhan Juta, Ternyata Punya Suami

Ketika masuk ke mobil lalu AH membawa mobil tanpa tujuan yang jelas, kemudian tidak lama kemudian AH membeli makanan dan minuman di jalan.

Diduga saat proses pembelian minuman, AH sengaja menaruh obat bius ke makanan atau minuman yang dibelinya lalu diberikan ke NA.

"Setelah itu minuman itu disuguhkan secara paksa kepada anak saya sampai anak saya tersedak," ujar IL

Kemudian kondisi NA setengah sadar, kala itu AH kemudian membawa korban ke sebuah hotel ke arah Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

NA Lalu dibawa ke kamar dan AH lalu melakukan pelecehan seksual dengan cara memeluk hingga mencium area sensitif NA.

Kata IL saat itu korban sedang haid, sehingga AH tidak memperkosanya.

"Kalau mungkin tidak halangan (anak saya) mungkin hubungan badan yang akan dilakukan AH,'' kata IL.

Selanjutnya dalam kondisi setengah sadar NA meminta pulang, AH kemudian mengantarnya.

Barulah keesokan harinya setelah bangun pagi, NA menyadari kalau dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual AH.

"Paginya (anak saya) baru menyadari 'kok aku jadi seperti ini'," ujar IL menirukan ucapan anaknya.

IL yakin anaknya terlebih dahulu di bius sebelum pelaku menjalankan aksinya, bius itu diduga berasal dari makanan dan minuman yang diberikan AH.

"Sehingga hilang kesadaran anak itu begitu di minum langsung hilang ingatan, mulai dari minum kesadaran tadi hilang, sebelumnya masih ingat," ujarnya.

IL juga menyayangkan tindakan AH ini, apalagi menurutnya AH termasuk salah seorang ustaz yang populer.

AH juga pernah menjadi peserta kompetisi dai di salah satu TV swasta.

Baca juga: Cerita Lengkap Ibu dan Anak di Bengkulu Ditemukan Tewas Dalam Rumah, Suami Menghilang usai Kejadian

Menurutnya, jelas tindakan AH telah menghancurkan masa depan anaknya.

Kata IL, akibat perlakuan AH anaknya kini mengalami trauma, NA menjadi pribadi yang pendiam akibat depresi.

IL berharap polisi segera menindaklanjuti laporannya.

Terpisah Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon membenarkan laporan AH, kata dia proses penyelidikan masih dilakukan pihaknya.

"Laporannya sudah diterima dan masih dalam proses penyelidikan ya," kata Siti.

AH saat dikonfirmasi melalui telepon maupun Whatsapp belum memberikan tanggapan.

Sementara itu Humas UINSU, Subhan Dawawi membenarkan AH pernah bertugas sebagai dosen tidak tetap pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UINSU.

Dia mengajar mata kuliah Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an pada tahun Akademik 2020-2021.

"Namun, perlu kami tegaskan bahwa sejak tahun akademik tersebut berakhir, AH sudah tidak lagi memiliki ikatan kerja maupun aktivitas mengajar di UINSU. Dengan demikian, status beliau saat ini bukan lagi bagian dari tenaga pengajar di universitas kami," ujar Subhan.

"Dengan demikian juga, tindakan yang dilakukan oleh terduga pelaku sepenuhnya berada di luar tanggung jawab kegiatan akademik universitas," kata dia menegaskan.

Kasus ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa sebauiknya tetap berhati-hati karena kejahatan kadang terlalu dekat dengan kita. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved