Berita Viral
Kecelakaan Purworejo: Tubuh Finna Utuh, Tak Ada yang Parah, Hanya Luka di Pelipis, Tapi Tak Bergerak
Tak ada luka yang parah di tubuh Finna. Hanya dipelipas saja lukanya. Namun, tubuhnya tak lagi bergerak. Penghapal Qurna itu telah pergi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Finna Mukarramah adalah ustazah yang menjadi salah satu korban kecelakaan di Purworejo,pada hari Rabu (7/5/2025).
Finna telah dikebumikan oleh pihak keluarga. Sosoknya yang dikenal sebagai pribadi yang ramah dan senang bercanda. Kepribadian juga mudah bergaul.
Siapa yang menyangka, ternyata dari sejumlah korban dari tragedi memilukan itu, kondisi tubuh Finna baik-baik saja. Hanya ada luka di pelipisnya.
Baca juga: Curhat Puluhan PMI yang Bersikukuh Ingin Kembali ke Malaysia, Di Kampung Apa Mau Dikerjakan
Namun, tubuh Finna tak lagi bergerak dan ia dipastikan meninggal dunia.
Jenazah Finna dikebumikan hari ini karena harus menunggu adiknya, Ngafifatul Waro, yang perjalanan pulang dari Bogor, Jawa Barat.
Sang adik tiba pukul enam pagi. Beranjak siang, jenazah lalu diberangkatkan ke Pemakaman Umum kampung setempat. Di ingatan keluarga, anak sulung dari dua bersaudara itu dikenal supel, baik dan ramah terhadap siapa pun.
"Keluarga sangat kehilangan Finna. Tapi mau bagaimana lagi. Kelurga harus ikhlas, karena sudah takdir. Mudah-mudahan kepergian Finna diterima Allah," ujar Soniran, lirih.
Soniran meupakan sepupu mendiang Finna. Ia menjadi perwakilan keluarga yang berangkat ke Purworejo ketika peristiwa memilukan pada Rabu (7/5/2025) siang itu terjadi.
Saat ditemukan di rumah sakit, kata dia, kondisi tubuh Finna utuh hanya ada luka dibagian pelipis sebelah kanan. Tetapi sudah tidak bernyawa.
Di mata Soniran, Finna adalah anak baik. Sulung dari dua bersaudara itu suka mengajar ngaji alquran. Selain mengajar di Yayasan As Syafi'iyah, Finna juga membuka kelas tahfid quran di rumahnya.
Muridnya adalah anak anak kampung setempat hingga luar kampung juga ada. Mereka belajar menghafal Alquran, karena Finna dikenal sebagai khafidoh atau orang yang hafal 30 juz alquran.
Baca juga: TEGAS, Inilah Momen Adang Daradjatun Respon Keinginan Ahmad Dhani Berdebat dengan Komnas Perempuan
Ketrampilan menghafal Alquran didapatkan Finna ketika menjadi santri di Pondok Pesantren Tegalrejo, Magelang.
Finna dibesarkan di lingkungan pesantren itu selama enam tahun. Sekembalinya dari pesantren Ia mengamalkan ilmunya dengan mengajar ngaji di lingkungan tempat tinggalnya maupun di Yayasan.
"Selain ngajar di yayasan, di rumah juga ngajar kelas tahfid quran. Muridnya dari kampung sini, lain kampung juga ada, mereka disini diajari menghafal alquran," ujarnya.
Naely Nur Sadiyah juga menjadi ustazah Yayasan As-Syafi'iyah yang menjadi korban kecelakaan lalulintas di Kalijambe, Purworejo. Jenazah Naely dimakamkan pada Rabu (7/5) malam.
Namun suasana duka masih menyelimuti rumahnya. Tenda duka masih terpasang. Kerabat, tetangga dan teman-teman anak sulung dari tiga bersaudara itu berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa.
Ramdan, adik Naely berujar, komunikasi terakhir dirinya dengan sang kakak terjadi pada Selasa malam, atau sehari sebelum peristiwa pilu itu terjadi. Ia tidak menyangka, komunikasi selasa malam itu menjadi yang terakhir. Sebab Rabu pagi, Ia mendapat kabar yang mengagetkan, bahwa kakaknya meninggal dalam insiden kecelakaan.
"Rabu pagi saya sudah gak sampat ketemu. Karena pagi kakak sudah berangkat duluan (ke Yayasan). Terus mau takziah ke Purworejo, kakak pamitnya ke bapak," ujar dia.
Anak sulung dari tiga bersaudara itu kini pamit untuk selamanya. Naely dikenal anak yang aktif di mata keluarga. Meskipun tidak banyak bicara tetapi perhatian, begitu juga di kegiatan kampung, Naely banyak terlibat.
Pakde Naely, Kamijan mengungkapkan, keponakannya itu pandai mengaji. Ia lulusan Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Muntilan. Selepas enam tahun dari Pondok, Naely mendedikasikan dirinya mengajar di Yayasan As Syafi'iyah sekaligus mengajar les di rumah maupun visit home.
"Anaknya ini istimewa. Berangkat ngajar di Yayasan pagi, pulangnya sore ngajar les. Dan yang buat kami bangga, anaknya betul-betul menikmati di Pondok, mengena, anaknya matang (dewasa)," kenang dia.
Baca juga: Tinggalkan Istri dan Anak Membusuk di Dalam Rumah, Pria di Rejang Lebong Ini Beri Pengakuan Singkat
Sosok Yang Ramah
Gunawan Arditya duduk di antara keramaian orang-orang di rumah duka, di Dusun Kawiran, Rambeanak, Mungkid. Guru Kelas 2 SD IsIam Tahfidz Quran As Syafi'iyah itu turut melayat, mengantarkan jenazah Finna Mukarramah, ustazah yang menjadi korban kecelakaan di Purworejo menuju peristirahatan abadinya. Ia terlihat bersedih.
SEPULUH ustazah yang menjadi rekan seperjuangan dalam mendidik anak-anak di Yayasan As Syafi'iyah meninggal dunia dalam insiden kecelakaan, yang tak pernah dibayangkan.
Baginya, mereka adalah ustazah pilihan.
"Mereka semua istimewa. Dari para korban ada juga yang senior. Oleh Sekolah kami sering diandalkan. Mereka orang-orang pilihan," katanya, Kamis (8/5/2025).
Ia mengenal baik para ustazah yang meninggal dunia. Semuanya akrab sebagai rekan kerja.
Gunawan mengenang sosok mendiang Finna, sebagai pribadi yang memiliki dedikasi tinggi. Ramah dan senang bercanda. Kepribadian juga mudah bergaul.
"Beliau punya inisiatif yang baik. Sebagai guru orangnya juga ceria, enerjik dan penuh semangat. Walaupun beliau hafidoh tapi bisa berbaur," katanya.
Ia tak pernah mengira bahwa perjalanan Takziah ke Purworejo menjadi kenangan terakhir bersama para ustazah.
Saat hari kejadian, kata Gunawan, dirinya ikut ke Purworejo tetapi menggunakan mobil yang berbeda. Saat di Purworejo, Ia yang berada di rombongan depan, sempat berhenti menunggu mobil angkot yang ditunggangi para ustazah.
Namun angkot itu tak pernah sampai ke tempat tujuan. Justru yang datang adalah kabar duka. Gunawan yang mendapat kabar itu, bergegas ke Polsek Bener untuk memastikan dan ternyata benar.
Angkot yang merupakan rombongan guru dari Yayasan As-Syafi'iyah mengalami kecelakaan di Kalijambe.
"Kami kemudian cari informasi, korban di mana. Kami cari ke RSI Purworejo. Kami tanya satpam. Katanya ada yang meninggal 10. Dari RSI kami meluncur ke RSUD. Sampai di sana ada lima korban. Satu kritis, 4 meninggal dunia," ujarnya
Satu kritis dipastikan bukan rombongan karena laki-laki. Adapun 4 orang sudah dibawa masuk ke ruang observasi untuk dibersihkan.
Ada satu korban yang berlumuran darah. Ia tidak mengenal namun setelah dipastikan ternyata adalah ustazah dari Yayasan. Gunawan lalu mengumpulkan informasi dan mendata para korban.
Ia memastikan di dalam angkot berjumlah 14 orang. 13 ustazah dan 1 sopir.
Dari 13 ustazah terdapat 10 orang dinyatakan meninggal dunia sedangkan lainnya luka, bahkan ada yang luka berat. Atas musibah ini, kegiatan belajar mengajar di Yayasan As Syafi'iyah untuk sementara diliburkan.
"Arahan dari Yayasan, sementara karena kondisinya sedang berkabung dari Yayasan sendiri Kamis -Jumat diliburkan. Yayasan mengambil keputusan dua hari . Tapi dari UPT boleh belajar di rumah. Akhirnya sekarang belajar di rumah sampai waktu yang belum ditentukan," kata dia.
Total ada 10 ustazah Yayasan As-Syafi'iyah yang menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan di Purworejo. Satu di antaranya adalah Finna Mukarramah. (*)
Sumber : tribun Jogja
Viral Video Anggota DPRD Sumut Diduga Asyik Dugem Saat Rakyat Demo: Kader Gerindra |
![]() |
---|
Mainan Black Mamba Ditemukan Warga Saat Rumah Ahmad Sahroni Dijarah? Ini Faktanya |
![]() |
---|
Aksi Heroik di Tengah Ombak Mematikan: Peselancar 72 Tahun Selamatkan Ayah dan Anak dari Maut |
![]() |
---|
Sedih, Sepeda Motor Satpam DPRD Cirebon Ini Ikut Dibakar Massa, Ngaku Hasil Nabung Bertahun-tahun |
![]() |
---|
GEGER, Tawaran jadi Buzzer dengan Bayaran Rp 150 Juta ke Selebgram Pasca Demo DPR, Begini Narasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.