Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sadisnya Kematian Mahasiswa Unila Saat Ikut Diksar Pecinta Alam, Terpaksa Minum Cairan Berbahaya

Kejadian ini bermula ketika Pratama dan lima rekannya menjadi peserta diksar yang diadakan organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam (Mahepel) Unila

Editor: Muhammad Ridho
Tribun Lampung
MAHASISWA UNILA TEWAS: Sosok Pratama Wijaya Kusuma mahasiswa Unila yang tewas, disadur pada Minggu (1/6/2025). Inilah kronologi tewasnya mahasiswa Unila Lampung usai ikut Diksar pecinta alam. Korban yakni Pratama terpaksa minum cairan berbahaya sebelum wafat. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Terungkap kronologi kematian mahasiswa Unila yang tewas mengenaskan saat ikut Diksar pecinta alam.

Diwartakan sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung, Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia. 

Ia diduga dianiaya oleh seniornya saat melakukan pendidikan dasar atau diksar organisasi mahasiswa pencinta alam. 

Pratama meninggal dunia pada 28 April 2025, lima bulan setelah diksar, Novembar 2024. 

Kasus ini diketahui publik setelah Aliansi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) berunjuk rasa di Rektorat Unila pada Rabu (28/5/2025). 

Berikut sederet fakta terkait kasus tewasnya Pratama:

Awal mula insiden

Kejadian ini bermula ketika Pratama dan lima rekannya menjadi peserta diksar yang diadakan organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam (Mahepel) Unila pada 10 - 14 November 2024 di kaki Gunung Betung, Desa Talang Mulya, Kabupaten Pesawaran. 

Kegiatan ini juga diikuti puluhan pengurus dan alumnus Mahepel Unila


Keenam peserta diminta panitia berjalan membawa tas keril besar ke kaki Gunung Betung.

Tiba di lokasi, para peserta diminta menandatangani surat pernyataan bahwa mereka mengikuti diksar tanpa paksaan.

Alami kekerasan

Dalam proses diksar di kaki Gunung Betung, kata Effan, para peserta dilatih oleh senior-seniornya bagaikan anggota militer, bahkan lebih.

Selain disuruh merangkak di lumpur, para peserta juga ditendang, ditampar, dan ditonjok.

Tak hanya itu, korban juga terpaksa minum cairan berbahaya yakni spiritus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved