Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelantikan Bupati Siak

Tak Pernah Terlintas Bagi Afni untuk Menjadi Bupati, Dilantik 4 Juni 2025

Afni Zulkifli dilantik menjadi Bupati bersama Syamsurizal sebagai wakil bupati Siak periode 2025-2030, 4 Juni 2025.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/mayonal putra
PELANTIKAN BUPATI SIAK - Afni Zulkifli akan dilantik menjadi bupati bersama Syamsurizal sebagai wakil bupati Siak periode 2025-2030, 4 Juni 2025. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Afni Zulkifli dilantik menjadi Bupati bersama Syamsurizal sebagai wakil bupati Siak periode 2025-2030, 4 Juni 2025. Pelantikan dilaksanakan secara sederhana namun merakyat.


Afni, panggilan akrabnya, lahir 28 Juni 1985 di Siak. Namanya naik daun begitu menyatakan maju sebagai calon bupati pada Pilkada Serentak 2024 lalu. Di tengah ketidakberanian tokoh politik lokal melawan dominasi petahana saat itu, nama Afni muncul meyakinkan. Meskipun menghadapi tantangan berat, dari dipandang sebelah mata, dibilang anak kemarin sore hingga isu gender. Namun Afni terus menggalang kekuatan rakyat dengan pendekatan yang unik dan menarik, sehingga akhirnya Afni menang tipis dari Alfedri -Husni. 


Hasil hitung cepat dan pleno penetapan KPU Siak yang menyatakan Afni -Syamsurizal unggul 224 suara dari Petahana, 27 November 2024, tidak dapat diterima kubu petahana. Akhirnya kemenangan Afni -Syamsurizal digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang berujung Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga lokasi. 


Hasil PSU 22 Maret 2025 mencatatkan kembali kemenangan Afni-Syamsurizal, namun setelahnya muncul lagi gugatan ke MK dari kalangan Sugianto. Gugatan kali ini terkait keabsahan peserta calon bupati yang ditetapkan KPU. Pada akhirnya kemengan Afni -Syamsurizal mendapat legitimasi penuh dari putusan MK, 5 Mei 2025. Setidaknya 5 bulan lamanya pelantikan Afni-Syamsurizal tertunda gara-gara dua kali gugatan ke MK. 


Bagaimana sebenarnya cerita Afni maju Pilkada hingga membuat tingginya dinamika politik di Siak? Berikut wawancara ekslusif Tribun Pekanbaru dengannya, Minggu (1/6/2025). 


1. Apakah pernah terlintas dalam kepala Anda untuk menjadi Bupati sebelumnya?


Tidak ada terlintas untuk menjadi bupati sama sekali. Tidak ada cita-cita dan perencanaan juga sebelumnya. Hidup saya mengalir saja, sekolah, kuliah, jadi wartawan, diskusi dengan banyak orang, hingga berlabuh di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai tenaga ahli menteri. Saat menjalani profesi wartawan ditambah pula tenaga ahli menteri ini saya banyak mendapat kesempatan untuk melihat kehidupan masyarakat di kampung-kampung, di dusun-dusun dan di pelosok-pelosok. 


2. Apa yang mendorong Anda untuk bertarung di Pilkada Siak 2024?

 

Saya orang lapangan, sehingga banyak berinteraksi dengan masyarakat di kampung-kampung. Dari sana saya banyak menemukan permasalahan. Disitu muncullah rasa keprihatinan kok rasanya, andailah saya memiliki kekuasaan yang lebih besar, maka suara-suara dari kaum pinggiran ini, masyarakat kecil ini bisa diperjuangkan, kebetulan saya ada di kementerian saya merasa peluang dan celah itu ada. Masyarakat tersebut juga meminta, ayolah buk, maju Pilkada. Saya bilang Ok saya bismillah maju, tapi saya tidak mau calon wakil bupati, saya maunya calon bupati. Karena biar ada kebermanfaatan yang lebih dalam kebijakan-kebijakan yang diambil. 


3. Apa yang Anda begitu ditetapkan menjadi pemenang Pilkada?

Alhamdulillah. Sangat luar biasa perjuangan waktu itu. Saya mendapat dukungan yang benar-benar dari masyarakat dari berbagai kampung, dusun dan pelosok. Saya sangat terharu, sangat berdebar. Waktu itu saya juga merasa bahwa saya membawa aspirasi rakyat kecil tentu kemudian ini adalah amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan ke rakyat di dunia ini dan kepada Allah di akhirat kelak. Namun kemudian, penetapan kemenangan oleh KPU waktu itu belum pasti, karena kami digugat dengan tuduhan kami curang dan TSM. Ini lucu juga, dan mengherankan, TSM yang bagaimana? 


4. Apa yang Anda rasakan begitu Pilkada Siak bermuara menjadi sengketa di MK dan berakhir dengan PSU?


Ya rasanya itu luar biasa, karena kami tidak sekali digugat ke MK, dua kali. Bayangkan, ini pertama kali saya berpolitik, pertama juga berinteraksi dengan jejaring partai politik, dan kemudian digugat ke MK itu kan ujian yang benar-benar luar biasa. Melibatkan banyak pihak, banyak hati dan nano-nanolah perasaan saya waktu itu. Tentu dengan tetap tawadduk, berzikir terus, menjaga wuduk, serta tetap membangun komunikasi dengan rakyat dan semua pihak. 


Tensi politik di tingkat masyarakat juga saya rasakan sangat tinggi, banyak kejadian dan itu menguras energi, banyak juga kejadian unik. Terlebih saat berbuka itu yang ramai pada akhirnya. Nah, sudah menang di PSU ternyata digugat lagi. Bolak-balik lagi ke Jakarta, dan Bang Irving juga ikut memperjuangkan, padahal Bang Irving kan rival politik sebelumnya yang pertama mengakui kemenangan kami dan kemudian mendukung penuh kami. 


 5.  Setelah KPU menetapkan Anda sebagai Bupati, apa yang Anda lakukan saat itu?


Begitu sampai pada putusan MK yaitu menolak gugatan, ini sangat luar biasa, Alhamdulillah. Kalau dilihat tuh video-videonya saya spontan saja nangis, sujud syukur, segala macamlah. Saya benar-benar mencurahkan rasa kebahagiaan, bahwa perjuangan kami pada akhirnya legitimed, inkrah lah sesuai putusan MK. 


6. Sekarang Anda sudah ditetapkan sebagai Bupati, Apa obsesi Anda ke depan?

Obdesi saya tidak muluk-muluk. Saya cuma ingin bekerja dengan baik, di tanah kelahiran saya. Setiap
orang pasti ingin meninggalkan nama baik, legacy yang baik. Apalagi saya kan bukan berasal dari keluarga yang mempunyai trah di kalangan pejabat. 


Maka saya memahami konsepsi hidup ini bahwa kita akan mati meninggalkan jariyah kita, kebaikan-kebaikan kita, saya hanya berharap dukungan dari masyarakat supaya saya bisa bekerja sebaik-baiknya di tenggat waktu. Banyak orang bertanya, 100 hari pertama apa dulu yang harus dilakukan? Saya kira tidak perlu tidak perlu 100 kerja, karena kita sendiri sudah terlambat hampir 180 hari kan dari putusan KPU Siak di Desember 2024. Ini kita molor lama sekali, maka ke depan ini yang ada dalam
pikiran saya kerja keras, kerja sebaik-baiknya, lakukan amal jariyah sebanyak-banyaknya, tinggalkan legacy yang baik untuk masyarakat. Saya juga berharap seluruh komponen terutama ASN, honorer, pihak ketiga, media, swasta, semua dalam satu sektor yang sama membangun Siak lebih bermartabat, 

 


7. Bagaimana Anda melihat Kabupaten Siak hari ini?


Benar, sekarang ini kondisinya ruang fiskal kita sangat menantang sekali, tunda bayar begitu besar, defisit kita juga cukup banyak, sementara ketesediaan anggaran pendapatan kita juga masih belum pada angka yang valid. Maka tantangan kita sangat berat, karena itu saya ingin merangkul semua pihak, tim transisi diisi oleh para profesional, saya juga mengajak dan merangkul kembali putra -putri terbaik Siak, ayo, kita sama-sama bekerja, kita tinggalkan luka politik kita, duduk bersama fokus untuk memajukan Siak. 


3. Dengan begitu, Apa yang pertama kali Anda lakukan begitu menjalankan tugas sebagai Bupati?


Pastinya, segera berkoordinasi, ini sudah didahului oleh tim transisi segera bersinergi antar OPD. Karena saya juga tahu, mungkin saya orang baru, di mana saya harus kenal dengan OPD dan OPD harus kenal dengan saya, sehingga kami harus membangun tim yang solid untuk membawa perubahan Siak. 


Saya segera turun ke lapangan, segera bisa melihat masalah dari lapangan, apa yang dibutuhkan masyarakat, dan saya ingin melihat, mendengar dan merasakan kalau perlu, kondisi ril masyarakat.  Dengan demikian dalam mengambil kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mungkin saya lebih banyak berkantor di masyarakat. (tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved