Hasil Autopsi Dugaan Perundungan di Inhu, Keluarga Korban Sebut Korban Tidak Ada Gejala Usus Buntu

Hasil autopsi terhadap jenazah siswa SHasil autopsi terhadap jenazah siswa SD korban dugaan perundungan di Kabupaten Inhu berinisial K.

Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan
KASUS BULLY - Konferensi pers terkait dugaan kekerasan pada anak di Mapolda Riau, Rabu (4/6/2025) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Hasil autopsi terhadap jenazah siswa Sekolah Dasar (SD) korban dugaan perundungan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berinisial K sudah dipaparkan oleh Polda Riau pada Rabu (4/6/2025) di Pekanbaru.

Berdasarkan hasil autopsi, disampaikan bahwa penyebab kematian korban akibat infeksi sistemik yang diakibatkan infeksi yang luas pada rongga perut dari pencahnya usus buntu.

Terkait hasil autopsi tersebut, Tribunpekanbaru.com melakukan konfirmasi dengan bapak korban, Gimson Butar-butar.

Baca juga: Breaking News: Ini Hasil Autopsi Jenazah Siswa SD di Inhu yang Diduga Jadi Korban Perundungan

Gimson mengungkapkan bahwa selama ini tidak ada gejala usus buntu yang dirasakan oleh korban selama ini.

"Anak saya itu tidak pernah sakit, kalau dibilang usus buntu selama ini tidak ada gejala yang dirasakan anak saya," ujar Gimson.

Menurut penuturan Gimson, K mulai merasakan sakit semenjak Senin (19/5/2025) lalu. Sehari sebelumnya, K masih dalam keadaan sehat dan terlihat ceria.

"Hari Minggu itu anak saya masih sehat, anak saya masih ikut ibadah sama Mamaknya gak ada sama sekali mengeluh sakit," ujar Gimson.

Namun pada Senin (19/5/2025) K mulai terlihat lesu.

Selama beberapa hari kemudian, korban mengalami demam. 

Kondisinya terus memburuk hingga sempat muntah darah.

Rentang waktu korban mengalami sakit hingga akhirnya meninggal dunia, terjadi dalam waktu sepekan. 

Korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari.

Terkait hasil autopsi tersebut, Gimson berkata pihaknya tidak dapat menerima hasil tersebut.

"Saya tidak terima anak saya dibilang sakit usus buntu. Sudah jelas anak saya itu dipukuli, ada luka memar di perutnya. Terhadap persoalan ini saya akan berkoordinasi dengan pengacara," tegas Gimson. (Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved