Israel Serang Iran

SAKING Cepatnya, Pertahanan Israel Tak Mampu Hadang Rudal yang Ditembakkan Iran

Satu rudal yang ditembakkan Iran tak bisa dihadang pertahanan udara Israel. Sejumlah bangunan hancur lebur

Editor: Budi Rahmat
Pixabay
RUDAL IRAN - Foto ilustrasi- Jenis rudal Iran yang tak mampu dicegat kekuatan udara Israel 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Saking cepatnya rudal yang ditembakkan Iran, sistem keamanan udara Isrqaerl tak kuasa menahannya.

Serangan Iran tersebut membuat sejumlah bangunan di Israel luluh lantak. Itu merupakan balasan yang dilancarkan Iran setelah Israel lebih dulu melakukan sejumlah serangan udara.

Dan Iran sepertinya begitu marah karena serangan Israel yang juga telah membunuh panglima tertinggi pasukan militer mereka.

Baca juga: Di Madiun, Tamu Resepsi Pernikahan Dikasih Nasi Kotak, Nasi Bawa Pulang, Tak boleh Lagi Prasmanan

Tak hanyab itu, dua orang ilmuwan nuklir juga tewas pada serangan yang dilancarkan oleh Israel.

Itulah yang kemudian menjadikan Iran marah besra dan berusaha untuk melakukan serangan balasan.

Ya, Iran dilaporkan menggunakan rudal balistik berpemandu terbaru bernama Haj Qassem dalam serangan udara ke Israel, Minggu (15/6/2025).

Sementara itu, Israel membantah Iran menggunakan rudal baru dalam serangannya, melainkan rudal-rudal yang sama saat pertempuran April dan Oktober 2024.

Adapun menurut laporan Al Jazeera, rudal Haj Qassem kali pertama digunakan Iran melawan Israel kemarin, dan mampu lolos dari pertahanan udara musuh.

Video yang direkam di Israel memperlihatkan kecepatan dan kekuatan rudal Haj Qassem melebihi senjata-senjata Iran yang telah digunakan sebelumnya.

Serangan berbarengan dengan rentetan rudal lainnya itu menyebabkan sedikitnya sepuluh orang tewas dan sekitar 200 lainnya luka-luka di Israel.

Dirancang untuk tembus Iron Dome dan THAAD

Baca juga: Aceh dan Sumut Rebutan 4 Pulau, Presiden Prabowo Subianto Turun Tangan, Segera Keluarkan Keputusan

Rudal ini dinamai sesuai nama Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Iran yang tewas dalam serangan drone di Irak, atas perintah Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, pada 2020.

Mengutip laporan CNN dan kantor berita FARS, rudal Haj Qassem diklaim memiliki kemampuan menembus sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.

Bahkan, rudal ini disebut mampu menghindari sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik militer Amerika Serikat yang telah dikerahkan ke Israel.

"Rudal ini dapat menghindari sistem THAAD dan Patriot buatan AS," kata Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, dikutip dari First Post, Minggu (15/6/2025).

THAAD selama ini dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan rudal anti-balistik terbaik untuk menghalau ancaman jarak pendek hingga menengah.

Menurut kantor berita Iran, Tasnim, rudal Haj Qassem juga dilengkapi sistem navigasi canggih yang memungkinkan rudal mencapai target secara akurat tanpa bergantung pada sistem navigasi GPS.

Rudal juga diklaim mampu mengenali dan memilih target spesifik di antara beberapa opsi.

"Rudal balistik baru tersebut turut dilengkapi sistem navigasi canggih yang memungkinkannya mengenai target secara tepat dan melawan peperangan elektronik," demikian laporan Tasnim pada awal Mei 2025.

Spesifikasi rudal Haj Qassem

Baca juga: MENCURIGAKAN, Soal Ijazah Jokowi tak Lagi Mencari Kebenaran Akademis, Tapi Mengarah Bikin Gaduh

Rudal Haj Qassem memiliki panjang sekitar 11 meter dan bobot tujuh ton. Rudal ini dapat membawa hulu ledak seberat hingga 500 kilogram dan mampu menjangkau target sejauh 1.200 kilometer.

Rudal tersebut dipersenjatai dengan kendaraan masuk kembali yang dapat bermanuver (maneuverable reentry vehicle/MaRV), serta dilengkapi sistem pencari optik dan inframerah, serta navigasi inersia.

Kecepatan rudal ini saat memasuki atmosfer diklaim mencapai Mach 11, sedangkan kecepatan saat menghantam target berada di kisaran Mach 5.

Israel ragukan klaim Iran

Meski Iran mengeklaim rudal Haj Qassem berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel, otoritas militer Israel menyatakan sebaliknya.

“Rudal Iran bukan sesuatu yang tidak bisa kami cegat,” kata seorang pejabat militer Israel kepada The Times of Israel, seraya menegaskan bahwa rudal yang digunakan Iran dalam serangan terbaru masih tergolong jenis yang sama seperti yang pernah ditembakkan pada April dan Oktober 2024.

Meski sejumlah analis Barat mempertanyakan akurasi klaim Iran, mereka mengakui bahwa program rudal negara tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved