Siaga Darurat Karhutla di Riau
Sumber Air Sulit Ditemukan saat Karhutla, BPBD Pelalawan Imbau Seluruh Perusahaan Isi Embung
Keberadaan embung air di Pelalawan sangat bermanfaat ketika bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi.
Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan Riau meminta seluruh perusahaan menjaga embung air yang ada di wilayah operasionalnya, Kamis (19/6/2025).
Pasalnya, keberadaan embung air sangat bermanfaat ketika bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi.
Mengingat puncak musim kemarau diperkirakan mulai awal Juli hingga akhir Agustus mendatang. Tentu potensi munculnya titik api semakin tinggi yang menyebabkan Karhutla.
"Pemadaman Kahutla di musim kemarau sering terkendala sumber air yang sulit. Jika ada embung akan sangat membantu," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (19/6/2025).
Sesuai dengan rapat koordinasi dengan seluruh perusahaan yang beroperasi di Pelalawan beberapa waktu lalu, hampir semuanya melaporkan mempunyai embung.
Namun perlu pemeliharaan rutin terhadap embung, khususnya ketersediaan air semalam musim kemarau nanti.
"Rencananya kita akan cel satu persatu embung perusahaan. Kemarin sudah ada dua perusahaan kita pantau, memang betul-betul ada," beber Zulfan.
Baca juga: Titik Api Baru Masih Nihil karena Curah Hujan Tinggi, BPBD Pelalawan: Puncak Kemarau Mulai Juli
Baca juga: Titik Panas Muncul di Pangkalan Kerinci dan Teluk Meranti, BPBD Pelalawan Cek Potensi di Lokasi
Apabila dinilai stok air di embung minim saat diperiksa, perusahaan harus menambah dan tetap dijaga stabilitasnya. Hal itu memudahkan proses pemadaman api yang terjadi di wilayah sekitar perusahaan.
Petugas Damkar gabungan tidak perlu kuatir lagi dengan ketersediaan air saat operasi pemadaman api.
"Sangat berguna juga bagi operasi water bombing oleh helikopter. Jika jarak ke sungai jauh, bisa memberdayakan embung perusahaan," tambah Zulfan.
Selain embung atau kolam air alami, peralatan embung portable juga perlu dicek dan diuji coba. Agar bisa dioperasikan saat pemadaman di daerah yang sulit sumber air.
Mobil tangki akan melansir air ke dalam embung portable untuk kebutuhan penyiraman api maupun pendinginan.
"Embung portable mungkin sudah semua memilikinya, termasuk perusahaan. Tapi perlu diperiksa lagi dan jika kurang bisa ditambah," katanya.
Pelalawan telah menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2025 ini, seiring dengan memasuki musim kemarau dan kasus Karhutla mulai muncul. Status siaga darurat Karhutla berlaku mulai tanggal 21 April sampai 30 November mendatang.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Asap dari Tumpukan Sampah Hilang, Karhutla di Desa Sorek Dua Pelalawan Padam Total |
![]() |
---|
Kasus Terus Bertambah, Sehari Terjadi Dua Karhutla di Kampar |
![]() |
---|
Karhutla Masih Terjadi di Riau, Total 172 Hektare Lebih Lahan Terbakar Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
Empat Karhutla Dekat Pemukiman Warga di Kampar, Terjadi Tiga Hari Berturut-turut |
![]() |
---|
Delapan Unit Feeder Bakal Bantu Akses Masyarakat Menuju RSD Madani Pekanbaru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.