Siaga Darurat Karhutla di Riau

Asap dari Tumpukan Sampah Hilang, Karhutla di Desa Sorek Dua Pelalawan Padam Total

Kebakaran lahan di Desa Sorek Dua, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau akhirnya padam

Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
Dok BPBD Pelalawan
PEMADAMAN - Proses pendinginan lokasi Karhutla di Desa Sorek Dua, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau oleh tim gabungan pada Rabu (2/7/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Sorek Dua, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau akhirnya padam total pada Kamis (3/7/2025).

Titik api dan titik asap yang sebelumnya masih terpantau di Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah hilang.

Proses pemadaman dan pendinginan berlangsung selama tiga hari, sejak titik api terpantau pada Senin (30/6/2025) lalu. 

Personel gabungan dari berbagai instansi berjibaku di lapangan untuk menghilangkan api.

Lokasi Karhutla yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Alhasil api menjalar ke tumpukan sampah dan menyebabkan semakin sulit dipadamkan. 

Baca juga: TPA Sampah Ikut Terbakar, Tim Gabungan Lanjutkan Pendinginan Karhutla di Sorek Dua Pelalawan 

"Kemarin sore sudah padam total dan tim sudah ditarik dari lapangan. Tadi pagi dicek kembali, sudah aman," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (3/7/2025).

Dijelaskannya, api yang menjalar ke tumpukan sampah yang membuat proses pemadaman dan pendinginan semakin lama.

Pasalnya, bahan bakar dari sampah plastik dan lainnya membuat asap terus mengepul.

Petugas menggunakan tehnik khusus agar asap segera hilang dan tak menimbulkan api baru. 

Baca juga: Karhutla Muncul di Sorek Dua Pelalawan, Tim Gabungan Turun Padamkan Api di Semak Belukar 

Luas lahan yang hanya terbakar hanya sedikit dan tidak sampai satu hektar.

Hanya saja pemadaman membutuhkan waktu lama lantaran sampah yang ikut dilalap api. 

"Laporan hari ini, belum ada titik api baru yang muncul. Kita waspada terus, karena sudah masuk puncak kemarau," papar Zulfan.

Diterangkannya, puncak musim kemarau yang diprediksi mulai awal Bukan Juli sampai akhirnya Agustus.

Diperkirakan jumlah hotspot dan firespot akan meningkat signifikan yang bisa mengakibatkan Karhutla di daerah-daerah yang rawan terbakar.

(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved