Karhutla di Riau Capai 312,99 Hektare, Warga Diimbau Tak Buka Lahan dengan Cara Membakar

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali menjadi perhatian serius di Provinsi Riau.

Awal Juli ini, total luas lahan yang terbakar di Riau telah mencapai 312,99 hektare. 

Jumlah tersebut tersebar di berbagai kabupaten/kota, dengan sebaran hotspot dan fire spot yang terus dipantau secara ketat.

Wilayah dengan lahan terbakar terluas yakni Kabupaten Kampar dengan luas 75,25 hektare, disusul oleh Dumai (30,83 ha), Bengkalis (31,20 ha), dan Rokan Hulu (68,0 ha).

Sementara itu, titik hotspot terbanyak terpantau di Dumai, Kampar, dan Pelalawan.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur, mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Pasalnya, kondisi cuaca di Riau saat ini sedang panas dan sangat rentan terhadap kebakaran.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain berbahaya, tindakan itu juga bisa berdampak hukum. Saat ini cuaca sedang panas dan kering, api bisa cepat meluas,” ujar Jim Ghafur, Rabu (2/7/2025).

Pemerintah Provinsi Riau mengimbau seluruh camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat untuk aktif mengawasi wilayah masing-masing dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda kebakaran.

Ia menyebutkan, meski upaya pemadaman dilakukan oleh tim gabungan dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, hingga masyarakat, namun pencegahan tetap menjadi langkah utama yang harus diutamakan.

“Petugas kita bekerja keras di lapangan, tapi kita butuh dukungan masyarakat untuk mencegah kebakaran ini sejak awal. Jangan tunggu sampai api membesar,” tambahnya.

Tim Satgas Udara BNPB juga telah melakukan patroli dan pengeboman air dengan helikopter.

Hingga saat ini, heli Sikorsky UH-60A BNPB telah melakukan total 6 sortie dengan sebaran 226 kali water bombing sebanyak 904.000 liter air di daerah rawan seperti Tapung, Kampar. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)