Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Tak Yakin dengan Fasilitas RS di Indonesia, Keluarga Juliana Marins Otopsi Ulang Jenazah di Brasil

Keluarga Juliana Marins mengungkapkan tak percaya dengan pelatana media di RS Indonesia. makanya lakukan Otopsi ulang jenazah Juliana di Brasil

Editor: Budi Rahmat
Tribun Bali/net
BERTAHAN 20 MENIT - juliana pendaki asal Brasil hanya mampu bertahan 20 menit sebelum meninggal dunia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Menohok. Keluarga Juliana Marins meminta agar jenazah anaknya itu dilakukan Otopsi ulang di Brasil.

Ternyata alasannya, mereka tak percaya dengan peralatan medis yang ada di rumah sakit Indonesia untuk melakukan otopsi pada Juliana Marins.

Tentu saja pernyataan tersebut seolah-olah menampar karena begitu kerasnya keluarga Juliana Marisn untuk memastikan lagai penyebab kematian anaknya itu.

Baca juga: Gawat, Brasil Bawa Kasus Kematian Juliana Marins ke Pengadilan Internasional, Indonesia Kena Sanksi?

tak hanya singgung soal peralatan rumah sakit di Indonesia yang tak memadai, keluarga Juliana Marisn juga menyinggung nama Ali Musthofa yang merupakan pemandu pendakian Juliana Marisn di Gunung Rinjani.

Menurut Keluarga Juliana, Ali MUsthofa llai karena memilih merokok selama 30 menit tanpa melihat Juliana. Meski kemudian pernyataan tersebut dibantah oleh Musthofa

Begitu pernyataan penuh duka dari Manoel Marins, ayah Juliana Marins, turis asal Brasil yang meninggal tragis di Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

Juliana, perempuan 26 tahun yang tengah menjalani perjalanan keliling Asia, terjatuh dari tebing setinggi 600 meter di kawasan Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025. 

Ia sempat hilang dan baru ditemukan empat hari kemudian oleh tim SAR Indonesia dalam keadaan tak bernyawa.

Kini, Manoel mendesak agar dilakukan autopsi ulang terhadap jasad anaknya dan menyalahkan langsung pemandu pendakian serta pengelola taman nasional atas kelambanan proses penyelamatan yang fatal.

Ayah Juliana: Putri Saya Ditinggal Sendirian, Tak Ada yang Menjaga

Dalam wawancara dengan stasiun TV Brasil Fantástico, Manoel menyebut nama pemandu pendakian, Ali Musthofa, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab setelah pengelola taman nasional.

“Menurut saya, pemandunya lalai karena meninggalkan Juliana sendiri selama hampir satu jam hanya untuk merokok,” kata Manoel.

Ia juga mengkritik pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani karena terlambat menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), padahal waktu penyelamatan sangat krusial.

“Yang paling saya anggap bertanggung jawab adalah koordinator taman nasional. Mereka lambat bertindak, dan nyawa anak saya tak terselamatkan,” ujarnya.

Baca juga: Harganya Rp 3 Miliar, Ternyata Inilah Kemampuan Robot-robot Polri yang Diperagakan ke Prabowo

Ali Musthofa, pemandu lokal yang mendampingi Juliana dalam perjalanan mendaki, telah memberikan klarifikasi dan membantah bahwa dirinya lalai.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved