Pacu Jalur Kuansing 2025
Aura Farming Pacu Jalur Kuansing Jadi Sorotan Dunia, Kadispar Riau: Ini Warisan Budaya Kaya Filosofi
Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali menjadi pusat perhatian.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
“Pacu Jalur adalah miniatur kehidupan masyarakat. Setiap peran punya makna dan tugas penting,” kata Roni.
Berikut elemen penting dalam satu jalur pacu:
Anak Pacuan: Para pendayung dewasa yang mendayung secara serempak. Mereka melambangkan kekuatan gotong royong dan kerja sama demi mencapai tujuan bersama.
Tukang Tari (Anak Joki): Anak-anak berusia 10–13 tahun yang berdiri di haluan sambil menari-nari. Mereka memberi irama dan penanda posisi jalur. Filosofinya mencerminkan semangat dan keberanian anak-anak Kuansing menghadapi tantangan hidup.
Tukang Timbo Ruang: Orang dewasa yang memberikan aba-aba dan semangat kepada pendayung, serta menimba air dari dalam perahu. Sosok ini melambangkan pemimpin yang memberi arah dan menjaga keberlangsungan.
Tukang Onjai: Berada di buritan, berperan memberikan dorongan akhir dan memastikan jalur tetap lurus. Kini banyak diperankan anak usia 13–15 tahun, mencerminkan regenerasi dan kelanjutan tradisi.
“Walaupun tugas mereka berbeda, semua saling melengkapi. Inilah keunikan Pacu Jalur: sebuah harmoni budaya yang hidup,” ujar Roni.
Viral nya fenomena "aura farming" di Pacu Jalur memberi efek domino terhadap sektor pariwisata Riau.
Festival ini kini tidak hanya menarik wisatawan lokal, tapi juga mulai dilirik wisatawan mancanegara.
Prediksi jumlah kunjungan wisata pun meningkat, khususnya saat puncak festival berlangsung.
“Ini peluang besar untuk mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif daerah. Pacu Jalur semakin mengukuhkan posisinya sebagai daya tarik utama wisata budaya di Riau,” ucap Roni.
Ia berharap masyarakat dan generasi muda semakin mencintai dan menjaga warisan budaya ini, sekaligus memperluas pemahaman terhadap filosofi yang terkandung di dalamnya.
“Pacu Jalur bukan hanya milik Kuansing, tapi kebanggaan Riau dan Indonesia. Tugas kita adalah menjaganya tetap hidup, lestari, dan dikenal dunia,” kata Roni. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
Festival Pacu Jalur Kuansing 2025 Berakhir, PETI Kembali Obok-obok Kejernihan Sungai Kuantan |
![]() |
---|
Turunkan 330 Petugas, Aksi Bersih-Bersih Kota Pasca Festival Pacu Jalur Kuansing Berlangsung 4 Hari |
![]() |
---|
Bupati dan Kapolres Kuansing Kembali Ikut Bersihkan Timbunan Sampah Festival Pacu Jalur |
![]() |
---|
Timbunan Sampah Selama Festival Pacu Jalur 2025 Capai 2 Ribu Ton |
![]() |
---|
Jalur Atlet dan Mantan Atlet Dayung Riau Tidak Berkutik di Pacu Jalur Kuansing 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.