5 Hari Jembatan Sungai Rokan Rohul Ditutup Total, Pengendara Roda Dua Dialihkan ke Jalur Alternatif

Terhitung mulai Rabu hingga Minggu (9–13 Juli 2025), pengendara roda dua tidak diperbolehkan melintasi Jembatan Sungai Rokan

Penulis: Syahrul | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Syahrul Ramadhan
MIRING - Jembatan Sungai Rokan yang berada di ruas jalan provinsi, Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) terlihat miring, Kamis (30/1/2025). Kondisi tersebut sudah terjadi selama dua bulan satu pekan.(Tribunpekanbaru.com/ Syahrul Ramadhan) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PASIRPANGARAIAN - Terhitung mulai Rabu hingga Minggu (9–13 Juli 2025), pengendara roda dua tidak diperbolehkan melintasi Jembatan Sungai Rokan di Desa Suka Damai, Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Penutupan total arus lalu lintas dilakukan dalam rangka perbaikan dan pengecoran pondasi jembatan yang saat ini tengah dikerjakan oleh kontraktor pelaksana proyek.

Pengendara roda dua dari arah Ujungbatu menuju Pasirpengaraian maupun sebaliknya, kini wajib menggunakan jalur alternatif melalui Jembatan Gantung Lubuk Bendahara di Kecamatan Rokan IV Koto.

Langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan pengguna jalan selama proses perbaikan berlangsung.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Rohul, Minarli Ismail SP, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi sejak Selasa (8/7).

Sosialisasi dilakukan dengan memasang baliho dan rambu peringatan di sejumlah titik strategis yang berada di sekitar lokasi jembatan, termasuk di area-area yang ramai dilalui kendaraan.

“Mulai besok, Rabu, arus lalu lintas di Jembatan Sungai Rokan akan ditutup total hingga 13 Juli. Pengendara roda dua kini dialihkan ke jalur alternatif Jembatan Gantung Lubuk Bendahara. Hal ini dilakukan karena pengecoran pondasi jembatan yang sebelumnya mengalami kemiringan,” ungkap Pj Kadishub Rohul, Minarli pada Rabu (9/7). 

Penutupan ini hanya berlaku bagi kendaraan roda dua yang sebelumnya masih diizinkan melintas meski jembatan dalam masa perbaikan.

Untuk kendaraan roda empat dan bermuatan, mereka telah dialihkan ke jalur alternatif sejak awal Mei lalu, seiring dimulainya pekerjaan perbaikan oleh Dinas PUPRPKP Provinsi Riau.

Sementara itu, kendaraan roda enam atau lebih harus menggunakan jalur berbeda, yakni melalui Simpang Ngaso Ujungbatu menuju Kota Lama.

Pengaturan lalu lintas ini diharapkan bisa mengurangi potensi kemacetan serta mendukung kelancaran proyek perbaikan yang bersifat vital bagi konektivitas wilayah.

Minarli menegaskan bahwa penutupan ini merupakan permintaan resmi dari pihak kontraktor proyek. Hal ini diperlukan untuk menjamin keselamatan para pengendara selama berlangsungnya pengerjaan struktur jembatan, terutama pada bagian pondasi yang dianggap rawan dan membutuhkan penanganan khusus.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekayasa lalu lintas yang telah ditetapkan demi kelancaran perbaikan dan keselamatan bersama.

Warga juga diminta bersabar menghadapi penutupan ini karena sifatnya hanya sementara dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di wilayah tersebut. 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved