Perambahan Hutan di TNTN

Menteri LH Siap Restorasi Kawasan TNTN, 71 Ribu Hektare Kebun Sawit Ilegal Akan Dihutankan Kembali 

Berdasarkan data citra satelit, dari total 81 ribu hektare luas TNTN, sekitar 70 ribu hektare sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Menteri Lingkungan Hidup (LH), Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan kerja ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Minggu (13/7/2025). 

Setibanya di VIP Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru usai meninjau kawasan TNTN, Faisol menyampaikan hasil tinjauannya bersama Gubernur Riau Abdul Wahid dan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH).

Menurut Faisol, kunjungan ini merupakan tugas langsung dari Menteri Pertahanan yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas PKH Pusat.

Ia ditugaskan untuk memimpin upaya restorasi kawasan TNTN yang sudah berubah menjadi hamparan perkebunan kelapa sawit. 

“Beberapa hal sudah dilakukan oleh Satgas PKH, dan data yang ada akan kita manfaatkan sebaik mungkin. Langkah persuasif akan menjadi fokus utama, karena masyarakat sudah lama tinggal di kawasan tersebut. Maka, pendekatan yang mengedepankan hak asasi manusia menjadi sangat penting,” ujarnya.

Baca juga: Berkunjung ke TNTN, Menteri LHK Imbau Masyarakat Tak Ragu Berikan Data ke Satgas PKH

Baca juga: Satgas PKH Blak-blakan Ungkap Cukong Sawit Kuasai TNTN, Pemilik Lahan Ada di Jakarta hingga Medan

Faisol menegaskan, semua proses penanganan dilakukan secara terukur dan hati-hati. Ia juga sempat menyinggung adanya indikasi keterlibatan oknum yang tidak berkepentingan yang ingin membuat gaduh dalam operasi ini.

“Kalau ada hal-hal yang disinyalir ditumpangi oleh pihak tak bertanggung jawab, aturan akan kita tegakkan,” tegasnya.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendekatan intensif untuk pendataan potensi penanganan restorasi secara detail.

Berdasarkan data citra satelit, dari total 81 ribu hektare luas TNTN, sekitar 70 ribu hektare sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit dengan berbagai usia tanam.

“Pendekatan untuk penertiban kawasan hutan yang sudah menjadi kebun sawit ini tentu nanti akan disesuaikan. Termasuk transformasi dari kebun sawit menjadi kembali hutan sebagai habitat alami gajah dan harimau Sumatera. Ini tentu membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit,” jelasnya.

Karena itu, Faisol menekankan bahwa tenaga kerja lokal yang selama ini menggantungkan hidup dari kawasan tersebut tetap akan dilibatkan. Langkah ini diharapkan agar upaya restorasi untuk mengubah perkebunan sawit menjadi tanaman hutan bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi konflik di lapangan.

“Kita ingin menjamin restorasi ini berjalan terstruktur dan sistematis, serta meminimalkan risiko konflik,” katanya.

Lebih lanjut, hasil kunjungan ini akan dilaporkan ke tingkat nasional untuk dirumuskan menjadi kebijakan. Namun sebelumnya, Faisol akan menggelar pertemuan terbatas bersama Gubernur Riau dan bupati terkait.

“Kita akan rapat kecil dulu, menyusun rumusan awal sebelum dibawa ke level nasional. Ini harus segera ditindaklanjuti,” kata Faisol.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved