Berita Viral

Misteri Keberadaan Dedi Mulyadi pada Acara Pesta Rakyat yang Tewaskan 3 Warga, Polisi Beberkan Fakta

Terjawab sudah dimana keberadaan Dedi Mulyadi saat kegiatan pesta rakyat yang tewaskan 3 warga. Polisi beberkan fakta ini

Editor: Budi Rahmat
Tribun Jabar
NASIB KDM - Tragedi 3 Warga Tewas di Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025) jadi sorotan polisi. Investigasi dilakukan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Polisi memeberkan misteri keberadaan Dedi Mulyadi ketika terjadi insiden desak-desakan di pendopo Bupati Garut saat respsi pernikahan Maulana Akbar Habibie dengan Garut Putri Karlina.

Maulana Akbar adalah anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sedangkan Putri Karlini merupakan wakil Bupati Garut.

Keduanya membuka akses bagi warga dalam bentuk pesta rakyat usai resepsi pernikahan pada Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Gaji Puluhan Juta per Bulan di Rusia, Satria Arta Kumbara kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Namun, siapa menyangka, acara yang dikonsep benar-benar untuk warga tersebut malah berujung insiden mematikan. Tiga warga dikabarkan tewas dan puluhan luka-luka.

Kini banyak yang bertanya, apakah Dedi Mulyadi berada di lokasi kejadian? 

Terkait dengan pertanyaan tersebut, polisi beberkan fakta yang sesungguhnya.

Ya, Kepolisian Daerah Jawa Barat memastikan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak berada di lokasi peristiwa maut syukuran pernikahan putranya, Maulana Akbar Habibie dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, yang menewaskan tiga orang di Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, dalam keterangan tertulis kepada media, Selasa (22/7/2025).

Pernyataan ini juga sekaligus mengklarifikasi informasi simpang siur yang sempat menyebut Dedi Mulyadi berada di lokasi saat kejadian nahas tersebut berlangsung.

"Setelah diklarifikasi, sesungguhnya KDM (Kang Dedi Mulyadi) pada Jumat 18 Juli 2025 pukul 13.00 sedang dalam perjalanan menuju Trans Studio, tidak berada di posisi Garut," ujar Hendra.

Sebelumnya, beredar keterangan dari SF (17), salah satu korban yang selamat dan dirawat di RSUD dr Slamet Garut, yang mengaku datang ke lokasi pesta rakyat untuk bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Putri Karlina.

Namun setelah dikonfirmasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian, SF menyatakan bahwa keberadaan Dedi Mulyadi di lokasi hanya merupakan perkiraannya sendiri, yang belakangan diketahui keliru.

“SF dan korban lainnya juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan KDM dan Kapolda Jabar saat berada di rumah sakit,” imbuh Hendra.

Baca juga: Pemerintah Bebaskan Amerika Serikat Akses Data Pribadi Warga Indonesia, Ini Alasannya

Sebelum kasus ini resmi dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Polres Garut telah memeriksa 11 orang saksi yang berada di lokasi saat terjadi insiden desak-desakan yang menewaskan tiga orang.

"Polres Garut telah memeriksa 11 saksi untuk dimintai keterangannya saat terjadi aksi dorong dan terinjak-injaknya massa yang mau masuk ke Pendopo Kabupaten Garut," ujar Hendra.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved