Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Imbas Blokir Rekening oleh PPATK, Nasabah Lansia Cemas dan Ramai-ramai Minta Transaksi Tarik Tunai

Kebijakan pemblokiran rekening dormant atau rekening nganggur oleh PPATK menimbulkan keresahan di masyarakat, termasuk Lansia.

|
Editor: Ariestia
kolase/tangkap layar youtube
BLOKIR - Ilustrasi rekening dormant yang diblokir PPATK. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kebijakan pemblokiran rekening dormant atau rekening nganggur oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menimbulkan keresahan di masyarakat. 

Bahkan banyak orang lanjut usia (Lansia) mendatangi bank untuk menarik tunai tabungan mereka.

Dilaporkan Kompas.com, seorang wanita Lansia berinisial L mendatangi sebuah bank di Depok dengan wajah cemas dan menggenggam erat buku tabungan.

Ia langsung meminta untuk melakukan transaksi tarik tunai, bukan karena membutuhkan uang, melainkan karena khawatir rekeningnya akan diblokir oleh PPATK.

“Beliau bilang, ini transaksi dilakukan supaya rekeningnya enggak diblokir. Bukan karena butuh uang, tapi karena dengar-dengar dari ibu-ibu komplek katanya rekening bisa ditutup kalau enggak dipakai,” kata E (22), teller bank tersebut, kepada Kompas.com, Kamis (31/7/2025).

Menurut E, L bukan satu-satunya nasabah yang datang dengan alasan serupa.

Sejak pagi hari, beberapa nasabah Lansia berdatangan untuk melakukan transaksi ringan demi menghindari pemblokiran rekening.

“Ibu L cerita, ibu-ibu di sekitar rumahnya hari ini juga ramai-ramai transaksi, bukan buat kebutuhan penting, tapi buat jaga-jaga biar enggak diblokir. Padahal uangnya itu ditabung,” ujar E.

E mengaku prihatin melihat keresahan yang dialami para nasabah Lansia.

Ia menilai seharusnya kebijakan pemblokiran rekening dormant disertai dengan edukasi yang memadai agar tidak menimbulkan kepanikan.

“Kalau dari sudut pandangku sih, merugikan rakyat. Misalnya nasabah memang niatnya menabung, enggak buat transaksi, ya duitnya bisa dianggap ‘hilang’ fungsinya,” tutur dia.

Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh L (25), teller bank di Jakarta Barat.

Ia mengatakan banyak nasabah Lansia, khususnya yang berusia 50 tahun ke atas, datang dengan perasaan bingung dan khawatir sejak diberlakukannya kebijakan pemblokiran rekening tidak aktif oleh PPATK.

"Mereka enggak ngerti kenapa tiba-tiba rekeningnya dibekukan, padahal cuma dipakai buat nabung, atau terima transfer dari anaknya tiap beberapa bulan,” ujar L.

L menyebut, para nasabah Lansia tidak menunjukkan kemarahan, melainkan kebingungan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak terkait.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved