Karhutla di Kampar

Karhutla Terjadi Lagi di Sekitar Ibukota Kampar, Hujan Tak Padamkan Api di Lahan Gambut

Mengapa lahan gambut yang terbakar sulit dipadamkan? Lahan gambut memiliki karakteristik unik.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Foto/Pusdalops-PB BPBD Kampar
KARHUTLA - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di Kecamatan Salo. Terletak di sekitar Ibukota Kampar. Foto: Karhutla di Pulau Birandang, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (31/7/2025). 

Lahan gambut memiliki karakteristik unik yang membuatnya sangat rentan terhadap kebakaran dan sangat sulit untuk dipadamkan. Berikut penjelasan lengkapnya:

Karakteristik Lahan Gambut

Tersusun dari bahan organik setengah membusuk seperti sisa tumbuhan yang menumpuk selama ribuan tahun.

Bersifat seperti spons sehingga mampu menyerap dan menahan air dalam kondisi basah.

Kedalaman bisa mencapai lebih dari 4 meter, bahkan hingga 15 meter di beberapa tempat

Faktor Penyebab Sulitnya Pemadaman

1. Api Menyebar di Bawah Permukaan

Saat musim kemarau, gambut menjadi sangat kering hingga ke lapisan dalam.

Api tidak hanya membakar permukaan, tapi juga menjalar secara horizontal di bawah tanah.

Bara api di dalam tanah bisa tetap menyala meski api di permukaan sudah padam.

2. Sulit Dideteksi

Bara api di kedalaman sulit dilacak dengan alat biasa.

Tanpa hujan intensif, api bisa bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

3. Sumber Bahan Bakar Melimpah

Kandungan bahan organik tinggi di gambut berfungsi seperti bahan bakar alami.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved