Karhutla di Pelalawan
Hampir Sepekan Nihil Hotspot, BPBD Pelalawan Sebut Pengaruh Hujan Hasil OMC
Hotspot dan firespot di Kabupaten Pelalawan, Riau masih nihil hingga Kamis (14/8/2025).
Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Personel gabungan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tampaknya masih bisa beristirahat cukup lama.
Pasalnya, hotspot dan firespot di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau masih nihil hingga Kamis (14/8/2025).
Titik panas tidak terdeteksi dalam sepekan terakhir.
Bahkan titik api juga seakan lenyap. Jika dibandingkan dengan kondisi dua pekan lalu, bencana Karhutla mulai mengepung Pelalawan di beberapa kecamatan.
Kasus Karhutla terakhir ada di Desa Sungai Ara Kecamatan Pelalawan yang berhasil dipasamkan pada awal Agustus lalu.
"Titik api yang baru belum, sudah satu pekan lebih. Mudah-mudahan tetap aman sampai musim hujan nanti," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (14/8/2025).
Ia mengungkapkan, penurunan jumlah hotspot dan firespot disebakan curah hujan yang mulai tinggi.
Potensi terjadinya hujan setiap hari mulai mengimbangi panas terik kemarau memasuki pekan ketiga Agustus ini.
Baca juga: BBKSDA Riau Tangkap Seekor Harimau di Teluk Meranti Pelalawan, 10 Hari Usai Pekerja Tewas Diterkam
Hujan yang turun dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat dipengaruhi besar oleh operasi modifikasi cuaca (OMC) yang diprogramkan oleh BNPB dari Kota Pekanbaru.
Garam terus disemai di atas awan untuk meningkatkan peluang hujan di langit Riau, khususnya yang sedang dilanda Karhrula, termasuk Pelalawan.
"Tim BNPB dan provinsi lebih menggencarkan OMC dari pemadaman udara dengan Helli Water Bombing. Secara biaya, lebih efisien," kata Zulfan.
Berdasarkan pendataan yang dihimpun BPBD Pelalawan, total lahan yang hangus terbakar di Pelalawan mencapai 124,5 hektare.
Akibat Karhutla yang terjadi selama periode Bukan Januari sampai Agustus ini yang tersebar di 5 kecamatan.
Baca juga: Update Penangkapan 2 Truk Diduga Bawa BBM Non Subsidi, Polres Pelalawan Kirim Sampel ke Pertamina
Ia merincikan, dari total 124,5 hektare lahan mineral dan gambut yang gosong akibat api Karhutla, terbanyak di Kecamatan Teluk Meranti dengan luas 89,5 hektare.
Di antaranya di Desa Kuala Panduk 50 hektare dan selebihnya di Desa Pulau Muda.
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)
Karhutla di Pelalawan
Berita Pelalawan
BPBD Pelalawan
operasi modifikasi cuaca (OMC)
Hotspot dan Firespot Nihil di Pelalawan, BPBD Sebut Kemarau Basah Hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
3 Firespot Padam, Tersisa 2 Titik Api Lagi, Karhutla di Desa Pulau Muda Pelalawan Mulai Terkendali |
![]() |
---|
Muncul Titik Api Baru di Kuala Kampar, Total 14 Hotspot Tersebar di Pelalawan Riau |
![]() |
---|
Asap Masih Mengepul, 4 Hari Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Karhutla di Desa Kuala Panduk Pelalawan |
![]() |
---|
Karhutla Membara di Desa Kuala Panduk Pelalawan Riau, 5 Ha Lebih Lahan Gambut Hangus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.