Pacu Jalur Kuansing 2025

Konsep Dasar Tradisional Pacu Jalur Kuansing Tetap Dipertahankan di Tengah Perkembangan Budaya

Persiapan Pacu Jalur Kuansing ini terasa spesial karena event ini semakin dikenal di dunia.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution
PACU JALUR - Ketua DPH LAM Riau Kuantan Singingi Masnur Judin bersama Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru Erwin Ardian di Tepian Narosa, Kuansing Riau 

"Selain sebagai budaya, dulu juga untuk mencari kecepatan. Bedanya hanya pada jumlah peserta dan kemeriahan yang makin besar," ujarnya.

Dalam sistem pacu, terdapat peran penting para pendayung dan pengarah jalur. Selain pendayung yang mencapai 50 orang ditambah pemain cadangan 30 orang lagi, anak di bagian depan jalur disebut Togak Luan yang berfungsi sebagai tanda dan pemberi kode.

Di tengah ada Tomboruang sebagai komando, sedangkan di belakang ada tukang onjak. Irama antara dayung dan onjai harus seirama agar jalur bisa melaju kencang.

"Kalau tidak seirama, tentu akan memengaruhi jalurnya. Kalau jalurnya memimpin, Togak Luan akan berdiri sebagai tanda," terang Masnur.

Ia mengakui, semangat masyarakat semakin meningkat dengan viralnya Pacu Jalur di berbagai media. 

"Kehadiran Wapres serta para menteri juga menjadi faktor tambahan yang memotivasi warga Kuansing untuk memeriahkan tradisi ini. "Kalau masyarakat persiapan biasa saja, tapi sekarang makin semangat," jelasnya.

Pacu Jalur tahun 2025 ini berlangsung selama lima hari penuh, dimulai dari pawai jalur hingga perlombaan di Sungai Kuantan. Masnur menegaskan, meski tradisi ini berkembang, konsep dasarnya tetap dipertahankan sebagai warisan budaya Kuansing.

Namun, sentuhan modern dan tambahan pernak-pernik tidak bisa dihindari seiring perkembangan zaman.

"Pacu jalur ini tidak ada duanya, hanya satu-satunya di dunia. Harapan kami ke depan tentu ada penyempurnaan lokasi. Kalau pemerintah pusat bisa membantu, kami ingin Water Front City dibenahi sehingga infrastruktur lebih bagus,” ujarnya.

Tahun ini juga, untuk pertama kalinya, pembukaan Pacu Jalur digelar di kawasan baru, bukan lagi di lapangan bola Limuno seperti biasanya. 

Masnur berharap dukungan dana pusat terus mengalir agar panitia tidak kewalahan. “Kalau ada bantuan pusat, maka semakin bedelau lah Pacu Jalur ini,"tegasnya.

(Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved