Perjuangan dari Desa yang Tak Kenal Menyerah, Telaga Air Merah hingga Mangrove Sungai Bersejarah
Telaga Air Merah dulunya waduk PDAM yang terbengkalai. Ditutupi eceng gondok, penuh lumpur, dan hampir tak terlihat.
Benang Merah: Dari Peluh ke Inspirasi
Tiga hari perjalanan, tiga kisah berbeda, tapi semuanya menyatu dalam satu benang merah: perubahan lahir dari kerja keras dan kebersamaan.
Dari Telaga Air Merah yang disulap dari semak belukar, KJUMS Teluk Belitung yang bertahan dari rugi hingga jadi lembaga keuangan desa, hingga Mangrove Sungai Bersejarah yang bangkit dan menjadi sekolah alam -- semuanya lahir dari tangan-tangan masyarakat yang tak kenal lelah.
Di akhir perjalanan, Ketua PWI Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafrizal, menutup dengan pernyataan yang menegaskan makna perjalanan ini.
“Kalau sebelumnya kami hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut, kali ini kami melihat langsung. Saya kagum dengan perjuangan masyarakat, dan salut kepada PT ITA yang bertahun-tahun mendampingi tanpa jenuh. Cerita-cerita seperti ini adalah inspirasi, bukan hanya untuk desa, tapi untuk kita semua.”
Kalimat itu menjadi penutup yang sempurna. Seperti simpul yang mengikat semua kisah, menegaskan bahwa di balik setiap tetes peluh masyarakat desa, ada cahaya harapan yang bisa menginspirasi siapa saja.
| PLN Bersama Warga Rehabilitasi Mangrove Lindungi Pesisir Utara Jateng dari Banjir Rob |
|
|---|
| Komisi V DPRD Riau Kawal Proses Belajar dan Pembangunan Gedung SMAN 1 Tebing Tinggi yang Terbakar |
|
|---|
| Penemuan Mayat di Area Kuburan di Selatpanjang Kepulauan Meranti, Ini Identitasnya |
|
|---|
| Ketika Air Laut Merampas Kebun Kelapa Warga Kuala Selat, Masa Depan Pun Terkoyak |
|
|---|
| Nestapa Kuala Selat: 1.800 Hektar Kebun Kelapa Mati, Warga Beralih Profesi dan Andalkan Mangrove |
|
|---|
