Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jumlah SPPG Masih Sedikit, Sekda Rapat Perdana Percepatan Program MBG

Merealisasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rokan Hulu, Pemkab menargetkan sebanyak 60 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

Foto/Diskominfo Rohul
RAPAT - Sekdakab Rohul, Muhammad Zaki SSTP, M.Si memimpin rapat perdana untuk mempercepat penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rohul, Kamis sore (23/10/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sekdakab Rokan Hulu, Muhammad Zaki SSTP, M.Si langsung menggelar rapat perdana, untuk mempercepat penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rokan Hulu, Kamis sore (23/10/2024). 

Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Rokan Hulu (Rohul) hadir dalam rapat ini.

Rapat sendiri digelar di aula kantor bupati lantai III. Zaki sendiri didapuk sebagai ketua Satuan tugas percepatan penyelenggaraan program MBG di Rohul.

"Ini kita rapat perdana Satgas percepatan penyelenggaraan program MBG," Zaki saat membuka rapat.

Ia pun memaparkan kondisi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Rohul. Targetnya di Rohul ada 60 SPPG namun yang baru beroperasi 7 SPPG.

Kondisi inilah yang menjadi perhatian pemerintah. Sebab program andalan Presiden Prabowo ini harus dipercepat agar target SPPG segera terpenuhi.

"Yang sudah berdiri baru 7 dapur. Yang mengajukan untuk segera beroperasi 7 dapur dan yang sedang proses 32. Target 60 dapur," katanya.

Program ini, katanya, memang harus dimanfaatkan Pemkab Rohul. Sebab akan menciptakan multiplier effect bagi daerah terutama dalam menggerakkan ekonomi.

Zaki memberi gambaran. Satu porsi anak bernilai Rp 15.000. Bila satu dapur ada 1.000 anak penerima manfaat, maka perpuraran uang sehari sebesar Rp 15.000.000.

"Kalau 20 hari, itu sudah Rp 300 juta. Itu baru satu dapur," ucapnya.

Bila dapur SPPG tersebut mengambil bahan baku dari lokal Rohul, maka akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi. Masyarakat pun ikut terdampak perputaran uang.

"Kalau beli sayur dari Rohul, ikan dari lokal, cabai dan bahan pokok lainnya, itu sangat berdampak besar buat perputaran ekonomi," katanya.

Hal tersebut, terangnya, akan mengurangi angka pengangguran. Sebab akan banyak yang berkebun cabai, tenak ayam baru dan lainnya. Sebab SPPG juga membutuhkan tenaga kerja yang dibayar.

Selain itu, pemenuhan gizi anak-anak juga tercukupi. Angka stunting pun bisa ditekan.

"Tinggi manfaatnya kan kalau program ini berjalan. Apalagi bahannya semua dari lokal," ucapnya.

Ia pun berharap kedepan SPPG di Rohul bisa digenjot. Sehingga program ini bisa dirasakan seluruh pelajar di Rohul. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan/ADV)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved