Menurut Djarot Jalan di Medan Relatif Sempit, Jadi Tak Cocok Busway

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Djarot

TRIBUNPEKANBARU.COM- Kompak mengenakan kemeja putih, Djarot Saiful Hidayat bersama anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soejono dan politisi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan meninjau proyek-proyek strategis nasional yang ada di Sumatera Utara (Sumut) yang dibiayai pemerintah pusat.

Proyek pertama adalah pengerjaan jalur ganda (double track) dan jalur kereta api layang Medan-Kualanamu.

Baca: Ternyata Golongan Darah O Berisiko Kematian Cukup Tinggi Jika Alami Ini

Calon gubernur Sumut itu mengatakan, sistem transportasi Kota Medan haruslah angkutan berbasis rel seperti kereta api ringan, Light Rapid Transit (LRT).

Angkutan massal berbasis rel diyakininya dapat mengurai kemacetan  parah di kota metropolitan terbesar ke empat di Indonesia ini.

LRT dengan Transit Oriented Development (TOD), menurut Djarot haruslah terintegrasi dengan rel layang yang pengerjaannya hampir rampung tersebut.

Baca: Karena Suara Tawanya Ruth Marini Didapuk Perankan Sinto Gendeng, Begini Kata Produser

Khususnya untuk jaringan perkotaan Medan, Deliserdang dan Binjai.

"Kalau mau berbasis jalan raya seperti busway  di Jakarta, itu sulit karena jalan-jalan di Kota Medan relatif sempit dan pembebasannya lama. Kami dorong menggunakan kereta api ringan. Ini juga untuk memastikan program Pak Jokowi di Sumut berjalan dengan baik," kata Djarot, di Medan, Kamis (3/5/2018).

Pengembangan sistem transportasi rel juga untuk menghindari pelebaran jalan dan pembebasan lahan.

Djarot Saiful Hidayat bersama anggota Komisi 5 DPR RI Nusyirwan Soejono dan politisi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan meninjau proyek-proyek strategis nasional di Sumut, Kamis (3/5/2018) (KOMPAS.com / Mei Leandha)

Baca: Anak Muda Ini yang Bikin Jaket Asian Games Jokowi, Keren! Berapa ya Harganya?

Soal pembebasan lahan ini, Djarot bilang, banyak raja olah (RO) yang suka mengaku-ngaku. Persoalan menjadi berat dan banyak kasus yang harus diselesaikan, ini menghambat pembangunan.

"Di Medan banyak RO, lebih baik di atas saja. Gak ada masalah, gak ada RO," katanya tertawa.

Nusyirwan menimpali, problem di daerah urban adalah persimpangan sebidang, ini yang menghambat waktu. Makanya diperlukan gerakan menggunakan jalan raya, solusinya adalah menggunakan kereta api.

Baca: Dibayar Pakai Uang Palsu Hingga Tobat Karena Pelanggan Tewas, Ini 5 Kisah PSK di Sulut yang Heboh

Halaman
12

Berita Terkini