Pekanbaru

Pelaku Cabul Kena Serangan Jantung Saat Ditangkap, Masih Jalani Masa Observasi 5 Hari di RS

Penulis: Rizky Armanda
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto menyatakan, pria berinisial RP yang ditangkap oleh petugas dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) atas dugaan tindak pidana pencabulan anak dibawah umur, kini masih dirawat di rumah sakit.

RP mendadak kena serangan jantung saat ditangkap beberapa waktu lalu dan hendak dibawa ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.

Baca: Selama 6 Bulan, 78 Orang Masuk Penjara Gara-gara Narkoba di Siak

Dijelaskan Bimo, pelaku masih menjalani masa observasi selama lebih kurang 5 hari.

"Masih diobservasi, setelah memungkinkan baru akan kita lakukan pemeriksaan. Pemberitahuan sudah kita sampaikan ke pihak rumah sakit," sebut dia.
RP sendiri merupakan pelaku yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak dibawah umur.

Korbannya adalah SH, gadis belia yang masih duduk dibangku kelas VI Sekolah Dasar (SD), dan masih berusia 14 tahun.

Saat ditangkap di kediamannya dan hendak dibawa ke Polresta Pekanbaru guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut, RP mendadak kena serangan jantung.

Baca: Sidang ke Dua Kasus Pelecehan Seksual, Lee Seo Won: Aku Tidak Ingat Kejadiannya

Akhirnya dia terpaksa dilarikan ke rumah sakit guna mendapat penanganan medis secara intensif.

Ditambahkan Kasat Reskrim, untuk terduga pelaku lainnya, yaitu pria berinisial US, kini masih dalam pengejaran.

"Satu lagi masih buron dan kini masih dalam pengejaran," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak perempuan di Pekanbaru berinisial SH (14) diduga jadi korban pencabulan.
Terduga pelakunya ada dua orang. Masing-masing kakek dan pamannya berinisial US serta RP.

Keduanya sudah dilaporkan ibu korban, Nurhayati (47) ke Polresta Pekanbaru.

Perbuatan bejat yang diduga dilakukan oleh US dan RP ini terungkap setelah SH yang kini duduk dibangku kelas VI SD diketahui hamil.

Ibunda korban saat diwawancarai Tribun, Jumat (31/8/2018) mengungkapkan, belakangan korban kerap terlihat murung dan kurang bersemangat.

"Dia juga sering mengeluh pusing, tidak nafsu makan dan sering muntah," kata Nurhayati, ibunda korban yang turut didampingi Ketua Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Rosmaini.

Halaman
12

Berita Terkini