Belum lagi, makin hari perut korban seperti makin membesar.
Baca: Banjir Solok, Pemerintah Nagari Kinari Buka Posko Bencana dan Dapur Umum untuk Warga dan Relawan
Karena curiga dengan kondisi anaknya itu, Nurhayati pun mencoba membawa SH ke klinik terdekat.
Ternyata hasil pemeriksaan, membuat Nurhayati kaget bukan kepalang.
Sang anak diketahui saat ini sedang hamil 7 bulan.
Saat ditanyai kepada korban siapa yang telah menghamilinya, korban awalnya enggan menyebutkan.
Namun setelah LBP2AR turun tangan dengan ikut mendampingi si anak, barulah SH mau bercerita.
Bahkan diakui korban, dia pernah dibawa ke salah satu hotel di Pekanbaru oleh RP yang diketahui bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta. Disanalah dia dicabuli.
Aksi bejat kedua terduga pelaku diduga sudah kerap dilakukan. Keduanya menurut orangtua korban memang sering membawa korban.
"Korban mengaku, kalau dia sering diajak kedua pelaku. Mereka ini antara bawahan dan atasan yang bekerja di kampus swasta di Pekanbaru ini," beber Ketua LBP2AR, Rosmaini.
Baca: Jadwal & Lengkap MotoGP Misano Italia 2018 Live Trans 7:Valentino Rossi Tolak Salaman Marc Marquez
Menurut Rosmaini lagi, korban sudah dua kali diambil visum di RS Bhayangkara Polda Riau.
Menurut korban, dia diminta melayani kedua terduga pelaku secara bergantian.
Rosmaini menuturkan, pihaknya dalam hal ini turut prihatin. Terlebih orangtua korban ini termasuk orang tak mampu yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Karena tak terima, ibunda korban didampingi LBP2AR pun melaporkan US dan RP ke Polresta Pekanbaru. (*)