Bentrokan itu terjadi pada Rabu (19/12/2018) siang sekira pukul 13.00 Wib di Dusun IV Perjuangan, Desa Talang Tujuh Buah Tangga.
Baca: ANJING Pelacak Dukung Operasi Antisipasi Peredaran Narkoba oleh BNNP Riau
Baca: Dugaan Tipikor Pengelolaan KMP Tasik Gemilang di Bengkalis, Kejari segera Tetapkan Tersangka
Informasi yang dirangkum Tribuninhu.com, pihak keamanan perusahaan sempat memberikan tindakan kasar kepada warga dengan menginjak-injak tubuh warga.
Bentrokan itu bermula saat pihak perusahaan melakukan pemutusan akses jalan kebun masyarakat ke lokasi PT BBSI yang berada di Desa Talang Tujuh Buah Tangga.
Saat itu pihak perusahan mengerahkan satu unit ekskavator dan juga 30 orang petugas keamanan untuk menjaga alat berat yang sedang beroperasi.
Selain itu juga terdapat sejumlah personil Polisi bersenjata lengkap yang.
"Sekira pukul 13.00 Wib, kurang lebih 50 orang warga mendatangi lokasi tersebut dengan maksud untuk menghentikan aktivitas alat berat," kata Kapolres Inhu, AKBP Dasmin Ginting melalui Ps Paur Humas Polres Inhu, Bripka Misran.
Situasi kian memanas ketika warga geram melihat aktivitas alat berat.
Bentrokan antara petugas keamanan dan warga pun tak terhindarkan.
Bentrok fisik tersebut menimbulkan korban di kedua belah pihak baik petugas keamanan maupun warga.
Informasi yang diperoleh Tribuninhu.com, satu orang petugas keamanan perusahaan bernama Muba Siahaan mengalami robek di bagian kepala.
Sementara itu, di pihak warga empat orang menjadi korban, yakni Anggiat Sinaga (26), Parlin Sinaga (29), Rampatua Naibaho (50), Binus Turnib (60).
Keempat orang warga itu mendapat tendangan dari pihak security.
Baca: Kronologis Pembunuhan Sisca yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tusukan
Baca: Dugaan Tipikor Pengelolaan KMP Tasik Gemilang di Bengkalis, Kejari segera Tetapkan Tersangka
Pihak Kepolisian Polsek Kelayang, AKP Rinaldi Parlindungan langsung bertindak cepat untuk mengantisipasi bentrokan meluas.
"Kapolsek Kelayang sudah melakukan koordinasi dengan Humas PT BBSI, guna menghentikan aktivitas perusahaan dulu agar tidak terjadi bentrokan yang kian meluas," kata Misran.
Manager Humas PT CSS Asri, mengklaim bahwa bentrokan itu bermula dari aksi yang dilakukan oleh warga.
"Warga sekira 40 an orang mendatangi petugas kita," kata Asri, Rabu (19/12/2018).