Namun, walau begitu, jumlah penumpang dalam sehari bisa lebih dari 100 pelanggan yang naik sampannya.
Demikian juga dengan belasan ojek sampan yang ada di sana lainnya.
"Kalau lagi ramainya bisa lebih 100 orang sehari. Biasanya kalau ada kenduri, orang meninggal, atau hari raya, biasanya cukup ramai. Tapi kalau hari biasanya, separuh dari itulah," imbuhnya.
Saat ini jembatan Siak IV sedang dalam tahap penyelesaian, jika jembatan tersebut tuntas, akses jalan tentunya semakin terbuka.
Namun begitu, Diki mengaku tidak kawatir, karen lokasi antara jembatan Siak IV tersebut dengan Pelabuhan Sungai Duku cukup berjarak.
Baca: 6 FAKTA Artis Cantik Vanessa Angel Ditangkap Polisi Diduga Terlibat Prostitusi Online di Surabaya
Baca: TERUNGKAP, Identitas Artis VA yang Digerebek Polisi Terlibat Prostitusi Online adalah Vanessa Angel
"Kalau dari sini jembatan Siak IV kan cukup jauh. Kalau ada yang mau menyebrang ke Teluk Leok, tentu lebih dekat dari sini saja, hanya 5 hingga 10 menit sudah sampai. Kalau ke jembatan dulu tentu bisa memakan waktu lebih dari 30 menit," jelasnya.
Dengan begitu, Diki yakin ia dan pengayuh ojek sampan lainnya tetap bisa punya pelanggan dan tidak akam kehilangan rezki.
"Sangat bagus sekali kalau jembatan tersebut selesai nanti. Karena bisa juga bawa penumpang untuk berwisata ke sana. Selain memang keperluan menyebrang, penumpang di sini ada juga yang sekedar berwisata," ulasnya.
Diki sendiri mengaku hanya menggunakan sampan tersebut dari yamg punya.
Setiap hari ia menyetor kepada pemilik sampan Rp 20 hingga Rp 30 ribu.
Ia juga mengatakan sangat menikmati pekerjaan tersebut.
Suka dukanya, kadang ia mendapatkan tips lebih dari penumpang.
Sedangkan dukanya, saat air surut, Sungai Siak akan mengalir lebih deras dari biasanya, sehingga ia harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mengayuh.
"Kadang sampan diseret cepat oleh arus, sehingga kita harus kuat dan cepat mendayung. Justru kalau air pasang makin mudah mengayuh, airnya di sini tidak terlalu kencang," ujarnya.
Di usianya yang masih belia, Diki sebenarnya punya keinginan untuk sesekali bermain seperti anak seusianya yang lain.
Namun saat ini ia menyadari harus ikut membantu orangtuanya mencari nafkah, apalagi ia juga masih punya adik-adiknya yang bersekolah. (*)