Terlibat Cinta Segitiga, Siswi SMP dan SMK Akhirnya Berkelahi Di Kebun Jagung, Videonya Jadi Viral

Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Video Siswi SMP Berkelahi : Siswi Berseragam Dipukuli, Dijambak hingga Dorong ke Semak

Menurut laporan kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Minahasa, diketahui ada lima remaja yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Ester.

Baca: Jadwal dan Link Live Streaming RCTI Rising Star Indonesia Season 3, Ini Cara Voting Idolamu

Kelimanya siswi satu SMK Negeri di Tondano.

Korban dianaiya saat bertemu di Kelurahan Rerewokan Atas, dekat gereja GPdI.

Saat mendatangi Unit PPA Polres MinahasaTribun Manado bertemu dengan seorang siswi SMK yang disebut satu di antara penganiaya.

Dia bernama MU alias Mercy, siswi yang terekam menganiaya Ester.

Viral Video Penganiayaan Siswi SMP di Tondano: Berebut Pria hingga 5 Siswi SMK Diamankan Polisi (Facebook Nancy Parengkuan)

Saat itu Mercy berada di ruang tunggu bersama teman-temannya yang juga berada dalam video tersebut.

Mercy mengaku dirinya tidak memulai pertikaian melainkan korban yang menantangnya untuk menyelesaikan permasalahan cinta segitiga tersebut.

"Awalnya dia (korban) yang merebut pacar saya, setelah beradu debat dengannya lewat Messenger FB, dia yang menantang saya untuk mendatangi saya di sekolah dan kami pun berencana untuk balik mendatanginya untuk berunding, ternyata bertemu di jalan," ungkap Mercy.

Mercy menambahkan, dalam perkelahian itu dia tidak sendiri; dia bersama empat temannya yang mendatangi korban hingga berujung perkelahian.

Satu dari keempat orang tersebut merekam kejadian tersebut menggunakan smartphone.

10 Pekelahian Siswi yang Hebohkan Sulut - dari Rebutan Pacar, Saling Ejek, hingga Berujung Penikaman (ist)

"Waktu berkelahi itu saya hanya menjambak rambutnya dan mendorong hingga jatuh ke tanah tapi sebelum itu saya mendapat perlawanan dengan cara dicakar dan dijambak," kata Mercy sambil menunjukkan bekas cakaran di tangan kiri dan kanan.

Nino, satu di antara siswi lainnya menjelaskan keterlibatannya.

"Kami juga sebenarnya tidak ingin ikut campur perkelahian itu malah kami ingin memisahkan, tapi korban lebih dulu memaki kami sehingga kami pun emosi," kata Nino.

Usai kejadian tersebut Mercy dan teman-temannya dipanggil pihak kepolisian untuk memberi keterangan dan menyerahkan satu buah smartphone sebagai barang bukti polisi untuk diperiksa.

Saat ini Mercy bersama empat temannya masih berstatus saksi.

Baca: Sambut Imlek 2019, Novotel Tawarkan Paket Gala Dinner Spesial

Halaman
123

Berita Terkini