Pekanbaru

Kecamatan Tampan Jadi Wilayah Terbanyak Kasus DBD Awal Tahun 2019 di Kota Pekanbaru

Penulis: Fernando
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga tengah melakukan fogging di sebuah pemukiman, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, beberapa waktu. Tindakan pengasapan atau fogging ini menurut warga masih menjadi andalan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti penyebar virus demam berdarah

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sikumbang

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Kecamatan Tampan menjadi wilayah paling banyak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2019. Ada tujuh kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan itu hingga pekan kelima tahun 2019. Sedangkan keseluruhan ada 37 kasus DBD tercatat.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, ada empat kecamatan lain cukup banyak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Ada lima kasus DBD di setiap lokasi tersebut. Yakni Marpoyan Damai, Tenayan Raya, Sukajadi dan Payung Sekaki.

Kemudian masing-masing dua kasus di Senapelan, Rumbai Pesisir dan Limapuluh. Serta masing-masing satu kasus di Pekanbaru Kota, Rumbai, Sail dan Bukit Raya.

Baca: Dua Warga di Riau Meninggal Akibat DBD, Pemprov Riau Minta Diskes Kabupaten dan Kota Bekerja Ekstra

Baca: Terus Meningkat, Baru Satu Bulan 263 Warga di Riau Terserang DBD, Inhu Paling Banyak

"Kawasan Tampan menjadi lokasi paling banyak kasus DBD di Pekanbaru," terang Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Indra Pomi, Jum'at (8/2/2019).

Menurutnya, jumlah kasus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2019. Pada minggu pertama tahun 2019 hanya dua kasus. Jumlah meningkat drastis pada pekan kelima menjadi 22 kasus.

Anak-anak dan remaja menjadi pasien yang terkena DBD. Jumlahnya mencapai 18 orang dari total 37 pasien DBD.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi menyebut bahwa pihak dinas melakukan fogging atau pengasapan di daerah yang sudah ada kasus DBD.

Pihak dinas juga mengimbau agar masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan.

Baca: 2 Anak Sudah Meninggal, Diskes Pastikan Riau Belum Tetapkan KLB DBD

Ia juga mengimbau agar masyarakat menerapkan tiga plus yakni menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur atau mendaur ulang barang bekas.

SIMAK INFO TERBARU DARI KAMI, LIKE DAN SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE KAMI @tribunpekanbaruofficial

"Pastikan rumah dan sekitar anda tidak ada jentik nyamuk Aedes Aegypti. Ada jentik berarti kita terancam DBD," ulasnya.(*) 

Berita Terkini