"Plotnya tetap berdasarkan jarak terdekat," ulasnya.
Jamal menyebut sejak awal bahwa kapasitas negeri ada batasnya.
Ia menegaskan tidak semua peserta didik bisa sekolah di SMP negeri.
"Kalau zonasi pakai jarak, kalau jauh kemungkinan diterima kecil. Proses penerimaan pun tidak berdasarkan nilai," paparnya.
Sementara itu, walau nilai tinggi dan berprestasi, gadis remaja di Pekanbaru ini tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Negeri, ini sebabnya.
Rismawati cuma bisa tertegun melihat papan pengumuman hasil PPDB 2019 di SMPN 20 Pekanbaru pada Jum'at (5/7/2019).
Nama putrinya tidak tertulis di papan pengumuman kelolosan PPDB sekolah tersebut.
Baca: BUKAN Kapitra, LE atau Sayed JR, Relawan Jokowi-Maaruf Sebut Tokoh Ini Cocok Jadi Menteri dari Riau
Baca: SISWI SD di Pekanbaru Dicabuli Dua Remaja Secara BERGANTIAN di Kamar Hotel, Kepergok Orangtua Korban
Baca: Anaknya Tak LOLOS di SMA Negeri 1 Pekanbaru, Tiwi Ungkap KECURANGAN Ini, Disdik Terima 106 PENGADUAN
Baca: VIDEO VIRAL di Facebook Pemuda Bone Sulsel Gantung Ijazah karena Jokowi, Masih CEBONG VS KAMPRET
Baca: Orangtua di Pekanbaru CEMAS Tunggu Pengumuman PPDB SMP Tak Lolos Disarankan Daftar ke Sekolah Swasta
Ia melihat satu persatu nama yang terpampang di papan pengumuman.
Ada sejumlah lembaran yang terpasang di sana.
Sayang nama putrinya tidak terlihat sama sekali.
Wanita berkerudung itu tidak menyangka bahwa putrinya yang terbilang punya prestasi di sekolah dasar tidak lolos pada PPDB 2019.
Siswi yang lulus dari SD Negeri 111 Pekanbaru harus kalah dari siswa yang tinggal dekat dengan SMPN di Jalan Abadi.
Padahal rata-rata nilainya mencapai 90.
Ia tidak diterima lantaran jarak rumahnya cukup jauh dari SMP negeri tersebut.
Jarak rumahnya dengan sekolah mencapai 5 km.
Sedangkan siswa yang diterima di sekolah itu jarak rumahnya maksimal 1,8 km lebih.
Baca: BUKAN Kapitra, LE atau Sayed JR, Relawan Jokowi-Maaruf Sebut Tokoh Ini Cocok Jadi Menteri dari Riau
Baca: Pesepakbola Muda Asal Riau M Alif Saviola Masuk Timnas U-16 Indonesia Dipanggil Langsung Kemenpora
Baca: TERNYATA Ini Modus Kepala Desa di Pelalawan Riau Tilap Dana Desa Senilai Rp 1.4 Miliar Dalam 2 Tahun
Ia berencana mendaftarkan putrinya di sekolah swasta.
"Percuma anak saya belajar, les dan dapat nilai tinggi. Tapi harus sekolah di swasta, sedangkan yang mungkin nilainya biasa malah di negeri," terangnya kepada Tribun, Jum'at siang.
Menurutnya, ia mendaftar di sekolah ini karena merasa sekolah ini punya kualitas.
Ia awalnya optimis putrinya bisa diterima lantaran punya nilai tinggi.
Nyatanya nilai tinggi yang ada di ijazah putrinya tidak berarti karena adanya PPDB jalur zonasi.
"Kalau tahu kayak gini kita pindah saja ke depan sekolah," jelasnya.
Kepala SMPN 20 Pekanbaru, Zamhuri menyebut bahwa tahun ini pihaknya menerima 224 peserta didik baru.
Sebanyak 213 calon peserta didik baru di antaranya diterima lewat jalur zonasi.
8 orang lewat jalur prestasi dan tiga orang lewat jalur orangtua.
Baca: WNA Asal MALAYSIA Bawa Sabu-sabu 2 Kilogram ke Rokan Hulu Riau, Muncul Tiga Nama WNI yang Masih DPO
Baca: Baru TERUNGKAP Kepala Desa di Pelalawan Riau Diduga Tilap Dana Desa, AH Ditetapkan Sebagai Tersangka
Baca: HEBOH Soal KTP Prabowo-Sandi, Gerindra Riau Sebut Ada Oknum Ingin Jual Nama Prabowo dan Sandiaga Uno
"Mereka bisa mendaftar ulang hingga besok," jelasnya.
Ia menyebut bahwa secara menyeluruh jumlah peserta didik yang mendaftar mencapai 430.
Namun yang diterima cuma 224 orang.
(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)