Kapolda Riau menyatakan, pelaku narkoba, saat ini jumlahnya paling mendominasi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada di Provinsi Riau
"Artinya jumlah pelaku narkoba lebih banyak, lebih separuh dari jumlah penghuni Lapas itu pelaku narkoba," ulasnya.
Kondisi ini kata Agung, hendaknya menjadi perhatian bersama bagi seluruh pihak.
"Untuk bagaimana pelaku ini istilahnya tidak sekolah di sana (Lapas), yang kemarin pengguna jadi pengedar, yang pengedar jadi bandar. Tentu kita harus bekerjasama supaya mereka saat kembali ke masyarakat, jadi lebih baik," tuturnya.
Baru-baru ini, menutup tahun 2019 dikatakan Agung, Ditresnarkoba Polda Riau juga berhasil mengungkap kasus narkoba dengan barang bukti sekitar 10 kg sabu.
"Tersangkanya ditembak, saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit," terangnya.
Selain narkoba, masalah yang tak kalah penting dan menjadi atensi jajaran Polda Riau, yaitu soal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Belum lagi, pada tahun 2020 mendatang, diprediksi Riau akan dilanda musim kemarau yang lebih panjang dari sebelumnya.
Selama tahun 2019 diungkapkan Agung, jajaran Polda Riau sudah mengungkap 74 kasus Karhutla, baik melibatkan perseorangan maupun korporasi.
"Ada 81 orang tersangka. Kasus yang kita temukan kita lakukan proses penyidikan. Kita selesaikan semuanya. Sementara total luasan lahan yang terbakar mencapai 1.687 hektare," ucapnya.
Dari 81 tersangka itu, 4 orang diantaranya berasal dari pihak perusahaan. 2 orang dari PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) dan 2 orang lagi dari PT Teso Indah (TI).
Agung mengungkapkan, kasus Karhutla yang notabenenya menjadi bencana tahunan di Provinsi Riau, pada tahun 2020 akan jadi fokus utama, khususnya dalam aspek antisipasi.
"Polda Riau berkomitmen untuk menggelorakan agar bagaimana Karhulta bisa ditangani dengan lebih baik. Tentunya kita akan bekerjasama dengan seluruh stakeholder agar penanganannya bisa dilakukan secara bagus, dan targetnya bisa memadamkan seluruh titik api yang muncul," urainya.
"Tidak ada api, tentunya tidak akan ada asap," sambungnya.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan dipaparkan Agung, pihaknya sudah membangun sistem terpadu berupa Dashboard Lancang Kuning.