Pelalawan

Dituding Tak Dukung Razia Masker oleh Kasatpol PP Pelalawan, Ini Jawaban PLT Camat Langgam

Penulis: johanes
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Razia masker yang digelar tim Hunter Bingal Covid-19 Pelalawan di Kecamatan Langgam, Rabu (7/10/2020).

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI- Dalam razia masker yang digelar Tim Hunter Bingal Covid-19 Pelalawan di Kecamatan Langgam pada Rabu (7/10/2020) menyisakan polemik antara tim gabungan dengan pemerintah kecamatan.

Kepala Satpol PP Pelalawan, Abu Bakar FE menyebutkan Pelaksana tugas (PLT) Camat Langgam Sugeng Wiharyadi tidak mendukung pelaksanaan operasi yustisi protokol kesehatan di Langgam.

Pasalnya, tim Hunter Bingal Covid-19 tidak diizinkan meminjam kursi dan meja yang dipakai razia masker yang berlokasi di Pasar Langgam.

Hingga menimbulkan kekecewaan dan kemarahan Kasatpol PP Abu Bakar.

Kasusnya Viral, Kejiwaan Ayah Penganiaya Anak Kandung di Pelalawan Diperiksa, Ini Kata Polisi

Pelaksana tugas (Plt) Camat Langgam Sugeng Wiharyadi. (Istimewa)

Setelah dihubung beberapa kali melalui ponsel dan pesan singkat, PLT Camat Langgam Sugeng Wiharyadi menghubungi tribunpekanbaru.com dan menjelaskan duduk persoalannya.

Sugeng mengklarifikasi bahwa beberapa hari sebelum operasi, Sugeng mendapat rilis pemberitahuan jadwal penetiban atau razia pemakaian masker di Kecamatan Langgam jatuh pada tanggal 08 Oktober 2020.

"Namun pada hari Selasa saya mendapatkan telepon tidak terjawab dari Kasat Pol PP, karena keinginan untuk menghargai dan mencari tahu apa yang ingin disampaikan oleh Kasat Pol PP, maka saya balik menelpon Kasat Pol PP," kata Sugeng.

2 Pekan Tutup Akibat Pegawainya Positif Covid-19, Kantor Disdukcapil Pelalawan Kembali Buka

Kepala Bidang Ekonomi Setdakab Pelalawan ini menyatakan, dalam percakapan telepon Kasatpol PP Abu Bakar memberitahukan bahwa razia masker dimajukan satu hari menjadi Rabu (8/10/2020).

Sugeng mengaku menyambut baik perubahan jadwal itu dan menyampaikan untuk dilanjutkan operasi yustisi.

Bahkan Abu Bakar sempat menyampaikan terimakasihnya ke Sugeng karena bersedia jadwalnya dimajukan.

Sampai pembicaraan di telpon berakhir tidak ada menyangkut masalah permintaan meja dan kursi untuk kepentingan razia tersebut.

Sampai hari pelaksanaan Rabu, Sugeng mengaku tidak ada pihak yang menghubungi dirinya kembali.

VIDEO: Tim Hunter Bingal Covid-19 Jaring 94 Pelanggar di Pelalawan

Pada hari yang sama Sugeng sedang mendampingi Bupati Pelalawan, HM Harris, pada acara yang sudah terjadwal sebelumnya yaitu Penyerahan Sertifikat Nelayan di Desa Penarikan.

"Jadi pada posisi mana saya tidak memfasilitasi kegiatan tersebut karena Kasatpol PP hanya menyatakan jadwal dimajukan dan tidak ada permintaan untuk fasilitasi kegiatan tersebut.  Baik secara lisan maupun resmi, dan dari tim Satpol PP juga tidak ada menyampaikan kepada saya utk fasilitasi kegiatan," tambahnya.

Hingga dirinya terkejut membaca informasi dan berita terkait dirinya yang dituding tidak mendukung pelaksanaan razia masker di Langgam.

Berita Sebelumnya

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, razia masker yang digelar tim Hunter Bingal Covid-19 Kabupaten Pelalawan telah berjalan selama tiga hari berturut-turut di beberapa kecamatan yang berbeda.

Hari pertama tim yustisi protokol kesehatan ini beroperasi di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Bandar Seikijang.

Kemudian hari kedua di Kecamatan Pangkalan Kuras dan Ukui, dan hari ketiga razia di Kecamatan Pelalawan dan Langgam.

Namun kali ini Tim Hunter Bingal Covid-19 Pelalawan kecewa dengan sikap Pelaksana tugas (Plt) Camat Langgam, Sugeng Wiharyadi.

Pasalnya, Camat Sugeng terkesan tidak mendukung razia masker yang digelar di Kecamatan Langgam.

• Update Kasus Covid-19 di Pelalawan, Tingkat Kesembuhan 45 Persen dari Total Terkonfirmasi Positif

• Awas, Tak Pakai Masker Denda Rp 100 Ribu, Pekan Depan Sanksi Protokol Kesehatan Berlaku di Pelalawan

"Saya tidak hanya kecewa, tapi marah. Karena Plt Camat Langgam tidak mendukung kegiatan kami (razia masker)," kata Kepala Satpol PP Pelalawan, Abu Bakar FE, kepada Tribunpekanbaru.com, dengan nada meninggi, Rabu (7/10/2020).

Dengan nada kesal, Abu Bakar FE menceritakan sikap Camat Sugeng yang membuat dirinya meradang.

Awalnya Tim Hunter Bingal Covid-19 Pelalawan akan turun ke Langgam dan lokasi razia masker di depan pasar tradisional Langgam.

Tim gabungan terdiri dari Satpol PP, Polres Pelalawan, TNI, kejaksaan, pengadilan, dan Polsek setempat.

• Razia Masker di Pelalawan, Tim Hunter Bingal Covid-19 Jaring 94 Pelanggar di Dua Kecamatan Ini

• KPU Pelalawan Mulai Rekrut 7.650 Petugas KPPS dan Keamanan Pilkada 2020, Ini Besaran Honornya

Saat tim berkoordinasi dengan Camat Sugeng, namun tak kunjung direspon.

Setelah dicoba beberapa kali, Sugeng akhirnya merespon dan tim meminta izin untuk meminjam kursi serta meja untuk kepentingan razia masker.

Meubiler itu dipergunakan untuk sidang di tempat yang digunakan hakim, jaksa, dan penyidik PPNS yang memberikan sanksi kepada warga pelanggar protokol kesehatan yakni tak pakai masker.

"Kami mau minjam meja dan kursi, karena jauh dari Pangkalan Kerinci. Dia (Sugeng) malah menjawab di kantor Satpol PP banyak meja dan kursi, itu aja dibawa. Beliau jawab begitu. Berarti tidak mendukung kita," tambah Abu Bakar yang masih tampak kesal.

• Terindikasi Cari Untung, Diskes Pelalawan Panggil RS Swasta, Asril: Jangan Covid-kan Semua Pasien

• Mengkhawatirkan, Pasien Covid-19 di Pelalawan Riau Tambah 27 Orang, Total Positif Capai 580 Kasus

Ia menyebutkan, dari enam kecamatan yang telah dijalani tim Hunter Bingal Covid-19, hanya camat Langgam yang tak mendukung kegiatan operasi yustisi.

Sedangkan lima kecamatan lainnya sangat antusias dan menyiapkan fasilitas yang diperlukan di lapangan.

"Bahkan masyarakat juga ikut mendukung kita dalam razia ini. Tulis saja jika Plt Camat Langgam tak mendukung," katanya mengulangi.

Plt Camat Langgam, Sugeng Wiharyadi, tak berhasil dikonfirmasi terkait polemik dengan tim Hunter Bingal Covid-19 ini.

Dua nomor ponsel milik Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Pelalawan ini tak merespon panggilan saat dihubungi.

Bahkan pesan berisi permintaan konfirmasi juga tak kunjung berbalas hingga berita ini diturunkan. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)


Berita Terkini